Perilaku Spraying sering diartikan sebagai kebiasaan kucing
untuk memberi tanda daerah kekuasaannya dengan cara menyemprotkan sedikit
urin/air kencing. Normalnya pada saat kencing, kucing akan sedikit jongkok.
Sedangkan pada saat spraying, kucing tetap dalam keadaan berdiri. Objek sasaran
spraying biasanya berupa benda-benda vertikal seperti dinding, gorden, kursi,
sofa, pintu, dll. Bila air kencing menggenang dalam jumlah besar di lantai,
kemungkinan besar bukan spraying, tetapi semata-mata “kecelakaan”.
Spraying berhubungan dengan insting/perilaku seksual. Baik
kucing betina maupun jantan biasanya akan mulai menunjukkan perilaku ini
sekitar umur 7 bulan, karena pada umur ini mulai terjadi kematangan organ-organ
reproduksi. Spray/neuter (kebiri/steril) yaitu, mengambil testis (kucing
jantan) atau rahim serta indung telur (kucing betina), dapat menghilangkan
sekitar 80 % perilaku spraying pada kucing.
Bila ternyata perilaku spraying tidak hilang setelah di
kebiri/steril, kemungkinan besar disebabkan oleh faktor lain yang menyebabkan
kucing gelisah. Hal ini bisa terjadi kucing bila baru pindah rumah, adanya
anggota keluarga baru (anak kecil/bayi baru dalam keluarga) atau ada hewan
peliharaan baru. Pada dasarnya segala sesuatu yang baru yang membuat kucing
gelisah bisa menimbulkan perilaku spraying. Yang perlu dilakukan bila kucing
anda menunjukkan perilaku spraying. Bila tertangkap basah sedang spraying,
segera marahi dengan teriakan/intonasi tinggi atau ciprati dengan air. Kucing
benci air, ini akan menghalangi dan mengurangi kebiasaan buruknya tersebut.
Jangan marahi bila tidak tertangkap basah, sebab kucing tidak akan mengerti
bila kita memarahi perilaku spraying yang telah ia lakukan sekitar 5 menit atau
beberapa jam sebelumnya.
Kucing biasanya akan kembali ke lokasi yang sama untuk
kembali menandai daerah tersebut. Jadi, sebisa mungkin hilangkan bau kencing di
daerah spraying. Jangan gunakan bahan pembersih yang mengandung amonia (amonia
akan memancing kucing kembali ke daerah tersebut). Larutan pemutih/chlorin
dapat digunakan untuk menghilangkan bau. Berbagai produk berupa spray untuk
menghalangi/mengurangi kebiasaan spraying kucing juga tersedia di
petshop-petshop. Pemberian obat-obatan tertentu berupa hormon juga dapat
menghilangkan atau mengurangi masalah spraying ini. Konsultasikan masalah ini
dengan dokter hewan. Terakhir, bila masalah masih berlanjut, tindakan operasi
berupa kebiri/steril dapat menghilangkan perilaku spraying pada sekitar 80%
kucing.
Artikel Terkait :
Post a Comment
Post a Comment