Pengontrolan terhadap kutu hewan harus dilakukan rutin
dengan mengingat beberapa aspek.
1. Seluruh hewan dalam satu rumah harus mendapat treatment
parasitida, seperti pirethin, organopospat, atau produk karbamat secara
teratur. Aplikasi langsung pada kulit dapat dilakukan dalam bentuk: semprot
(spray), mandi (dipping), atau bedak tabur. Hati-hati dengan produk-produk itu
karena biasanya kucing amat sensitif. Alternatif lain, dapat menggunakan kalung
antikutu (flea collar) yang mengandung bahan aktif amitraz guna mencegah kutu
baru serta mengurangi kutu yang sudah ada lebih dahulu.
2. Tempat bekas tempat tidur hewan harus diberi insektisida
guna memberantas telur dan larva. Alas tidur harus sering diganti dan dicuci
secara rutin.
3. Ruangan yang sering didatangi hewan anjing dan kucing
harus sering dibersihkan dan di-vacuum cleaner.
4. Tempat di luar yang sering ditiduri hewan tadi harus
sering dibersihkan dan diberi insektisida terutama pada musim panas.
5. Mandikan secara berkala hewan kesayangan kita agar
sejenis kutu berkulit keras (caplak) yang biasanya sangat erat berikatan dengan
kulit hewan anjing tidak memiliki kesempatan berlama-lama di tubuh dan
membatasi kesempatan neurotoksin asal kutu tidak diserap tubuh hewan maupun
kemungkinan transmisi kuman patogen lainnya.
6. Banyak pemilik hewan kesayangan lebih suka membeli obat
kutu di pasar-pasar swalayan atau pet-shop yang tidak dilengkapi saran
pemakaian maupun pencegahan penyakit. Hati-hati memilih obat kutu, terutama
dari segi keamanan, guna mencegah keracunan pada hewan kesayangan kita.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih produk
eksternal parasitida adalah:(1) kandungan zat aktif, (2) target parasit yang
akan dibasmi, (3) potensi, (4) keamanan, (5) dosis, dan (6) kemudahan cara
pemakaian.
Yang amat perlu diperhatikan adalah bahaya keracunan.
Biasanya obat kutu tidak saja bekerja membasmi kutu tetapi juga menghambat
kerja suatu enzim ACTH yang membantu proses metabolisme dalam tubuh hewan.
Perhatikan pemakaian dosis yang tepat, hindari dosis yang berlebih karena akan
membahayakan keselamatan hewan kesayangan kita. Jangan mengaplikasikan kepada
hewan yang sedang sakit, sedang menuju proses penyembuhan penyakit, sedang
stres, atau hewan yang berumur di bawah tiga bulan. Alternatif obat kutu
tradisional yang berasal dari akar tanaman rotenon dan pyrethrin yang berasal
dari ekstrak bunga Chrysanthemum
cinerariaefolium merupakan produk yang aman bagi manusia dan hewan.
Pemakaian segala bentuk parasitida kalau tidak hati-hati
atau berlebihan akan menimbulkan keracunan, di mana hewan yang terkena akan
mengalami kekejangan, muntah serta merusak sistem pernapasan. Akhirnya, hewan
tidak sadar diri (koma) sebelum akhirnya mati. Karena kelalaian kita, jangan
sampai parasitida yang dipakai untuk memberantas kutu, justru ikut menewaskan
binatang kesayangan. Segera bawa hewan kesayangan kita pada dokter-hewan
terdekat guna mendapatkan pertolongan segera bila Anda menjumpai masalah
keracunan itu.
Artikel Terkait :
Post a Comment
Post a Comment