Pemahaman tentang langkah-langkah kuda sangat penting dalam
olah raga berkuda, baik dalam pelatihan maupun dalam kompetisi. Pemahaman
langkah-langkah kuda secara baik dan benar merupakan hal mendasar. Secara
natural kuda memiliki 3 jenis langkah yaitu: walk, trot dan canter. Di Indonesia
“walk” secara tradisional disebut “setap”, sedangkan “trot” disebut “drap”.
Canter secara sama juga dipahami secara tradisional, hanya penulisan mengikuti
kaidah bahasa Indonesia, kenter.
Walk merupakan pergerakan 4 ketukan dan merupakan langkah
kuda yang paling pelan. Satu fase Walk dimulai dari kaki belakang kuda.
Pergerakannya adalah kaki kanan belakang – kaki kanan depan – kaki kiri
belakang – kaki kiri depan, atau sebaliknya. Trot merupakan pergerakan 2
ketukan, langkah trot secara umum dipahami sebagai langkah setengah berlari.
Satu fase Trot dimulai dari kaki belakang kuda. Pergerakannya adalah kaki kanan
belakang , kaki kiri depan – kaki kiri belakang, kaki kanan depan. Untuk lebih
mudahnya trot merupakan pergerakan kaki secara diagonal. Kaki kanan belakang
bergerak bersama kaki kiri depan sebagai satu kesatuan dan kaki kiri belakang
bergerak bersama kaki kanan depan sebagai satu kesatuan yang lain.
Canter merupakan pergerakan 3 ketukan, langkah canter secara
umum dipahami sebagai lari. Satu fase canter dimulai dari kaki belakang kuda.
Pergerakannya adalah kaki kanan belakang – kaki kiri belakang, kaki kanan depan
– kaki kiri depan. Dalam dunia Equestrian khususnya Dressage, langkah-langkah
kuda sangat diperhatikan sedetail mungkin. Satu langkah yang tidak konsisten
akan sangat mengurangi kualitas menunggang. Sebagai contoh langkah Trot, Kaki
kuda secara diagonal harus mengangkat atau mendarat secara bersamaan sehingga
benar-benar menghasilkan langkah 2 ketukan. Ketidaksamaan kaki mengangkat atau
mendarat akan menghasilkan langkah 2+ atau bahkan 2,5 ketukan. Hal ini
menyebabkan kuda kehilangan keseimbangan dalam langkah.
Pada langkah trot terdapat 2 ketidaksaman langkah yaitu
overspeed forehand dan overspeed hindquarter. Overspeed forehand adalah kaki
depan kuda terlambat mengangkat dari kaki belakang belakang diagonalnya.
Sementara overspeed hindquarter adalah kaki depan kuda terlambat mendarat dari
kaki belakang diagonalnya.
Artikel Terkait :
Post a Comment
Post a Comment