an kapar menyebar secara alami di Semenanjung Malaya, Singapura, dan Kepulauan Sunda Besar (Sumatra, Kalimantan, dan Jawa, khususnya di sekitar Jakarta). Ikan ini hidup di sungai dan telaga.
Di pedalaman, umumnya ikan kapar ditangkap dengan jala atau dipancing
untuk dikonsumsi. Namun belakangan ikan ini juga digemari sebagai ikan
hias. Eropa pertama kali mengimpor jenis ini pada tahun 1968 dari Singapura, yang dimasukkan ke negara Jerman
Kondisi lingkungan yang cocok untuk Belontia hasselti adalah air dengan temperatur 22–28 °C, dan pH 6,5 - 8,0.
Jenis ikan ini memiliki kebiasaan tidur yang aneh yaitu diam tak
bergerak pada dasar air tempat ia berada, bahkan kadang dalam posisi
berbaring sehingga terlihat seperti mati.
Post a Comment
Post a Comment