Cara Memancing Ikan Baung
Ikan Baung, merupakan ikan yang beraktivitas di malam hari, di siang hari ikan ini lebih banyak menghabiskan waktunya di lubang-lubang, di sela-sela bebatuan ataupun di bawah tumpukan kayu yang ada di sungai. Bentuk fisik ikan baung menyerupai ikan lele, perbedaan yang mencolok ada di sirip punggung, ikan baung memiliki sirip punggung yang keras dan runcing, serta warna kulit yang abu-abu kekuning-kuningan.
Sirip di kiri dan kanan ikan ini memiliki racun yang dapat menyebabkan demam bagi orang yang terkena sengatan patilnya.
Di Palembang pindang ikan baung termasuk makanan yang mahal dapat mencapai Rp 25 ribu per porsinya dan bagian kepalanya dapat mencapai Rp 50 ribu per porsinya, (potongan kecil) tapi mengingat rasa yang sedap dan ikan ini termasuk ikan yang langka harga segitu termasuk sesuai.
Untuk memancing ikan ini tentunya lebih tepat di malam hari, walaupun sesekali pernah ada ikan baung yang mau memakan umpan di siang hari.
Umpan (kocor/ kucur):
- Adonan/campuran air, usus ayam, telur, lemak (ayam, atau lemak daging sapi, kambing),
- Masukkan campuran tadi ke dalam wadah yang bertutup, lalu pendam wadah tersebut di dalam tanah selama kurang lebih 3 hari
- Setelah 3 hari masukkan kapas ke dalam campuran yang telah membusuk tersebut.
- Saat memacing yang kita pasang di mata kail adalah kapas yang telah di rendam campuran yang membusut tersebut.
- Cari lokasi ikan berada, seperti Lubuk (bagian sungai yang dalam dan airnya tenang)
- Lilitkan kapas ke mata kail seperti kita memasang lumut sebagai umpan
- Kita harus tahan terhadap bau umpan yang menyengat.
- Lemparkan mata kail sedikit ke tepi sungai, atau di tempat yang kita perkirakan ikan berada.
Post a Comment
Post a Comment