A. Distribusi dan Habitat
Kuda laut tersebar pada daerah tropis maupun sub tropis, pada umumnya hidup di perairan dangkal dengan habitat padang lamun (segrass), karang (coral reef), rumput laut (sea weed) dan mangrove. Di perairan Indonesia telah diketahui sebanyak Sembilan jenis kuda laut, yaitu :
1. Hippocampus barboniensis, habitat rumput laut
2. Hippocampus erectus, habitat rumput laut
3. Hippocampus quithulatus, habitat rumput laut
4. Hippocampus whitei, habitat rumput laut
5. Hippocampus zosterae, habitat rumput laut
6. Hippocampus kuda, habitat mangrove
7. Hippocampus cames, habitat trumbu karang
8. Hippocampus zebra, habitat terumbu karang
9. Hippocampus capensis, hidup di daerah estuaria
Sebagian besar kuda laut di temukan di perairan dengan kedalamannya kurang dari 20 meter. Beberapa spesies kuda laut dari Hippocampus capensis
mampu hidup di estuarine dengan salinitas yang berfluktuasi, biasanya
jenis kuda laut ini akan mengalami kematian jika ada banjir air tawar.
B. Tingkah laku dan Ekologi
- Pergerakan dan kamuflase
Kuda laut adalah biota laut yang unik
dengan posisi tubuhnya yang tegak, kepala di atas dan ekor di bawah.
Pergerakan kuda laut tergolong lambat karena hanya dilakukan dengan
menggunakan sirip dorsal yang ada di bagian punggung, sedangkan sirip
pectoral (sirip dada) digunakan untuk keseimbangan. Ekor kuda laut
digunakan sebagai jangkar, yaitu alat untuk mengaitkan tubuhnya pada
suatu substrat seperti rumput laut, terumbu karang atau benda-benda lain
yang ada di lingkngannya. Apabila terancam, kuda laut membengkokkan
tubuhnya hinga kepalanya mendekati ekor.
Kuda laut memiliki alat kamuflase atau
penyamaran, yaitu berupa kemampuan untuk merubah warna tubuhnya dalam
beberapa menit untuk menyamai lingkungannya, bahkan kadang-kadang mampu
merubah warna tubuhnya menghindari “fluorescence” (warna
orange). Alat kamuflase berfungsi untuk menghindari diri dari predator.
Kuda laut juga dapat menyebarkan semacam filament yang meyerupai
kumpulan algae menempel pada rumput laut.
- Kebiasaan makan
Kuda laut termasuk hewan karnivora,
mengkonsumsi makanan dalam jumlah banyak, makanannya adalah segala jenis
hewan hidup ukuran kecil seperti larva ikan, udang-udan dan
invertebrate lainnya. Kuda laut tidak memiliki gigi dan perut, mangsanya
langsung ditelan secara utuh dan langsung masuk ke sistem
pencernaannya. Kuda laut dengan kemampuannya untuk berkamuflase
memungkinkan menjadi predator. Selain sebagai predator, kuda laut juga
merupakan sasaran beberapa predator yang berukuran labih besar. Hewan
predator yang dapat menjadi pemangsa kuda laut dewasa anatara lain
adalah kepiting dan ikan-ikan pelagis ukuran besar.
C. Siklus Reproduksi
Pada musim reproduksi, kuda laut jantan
dengan kantong telur yang kosong siap melakukan pemijahan. Kuda laut
jantan maupun betian menggunakan ekornya untuk menggapai pasangannya
dalan pemijahan. Proses pemijahan diawali dengan masuknya sirip dubur
kuda laut betian ke dalam kantong kuda laut jantan. Selanjutnya sel
telur kuda laut betina disemprotkan kedalam kantong telur untuk
selanjutnya dibuahi oleh kuda laut jantan. Bila saatnya telur-telur itu
menetas, maka larva dan anaknya diasuh dalam kantong induk jantannya
sampai dianggap kuat dan keluar dari kantong.
Kuda laut jantan mengerami telur selama
10-14 hari dalam kantong pengeraman yang dilengkapi semacam placenta
untuk suplai oksigen. Anakan kuda laut (panjang 6-12 mm) setelah
dirasakan kuat selanjutnya dilepas ke perairan sebagai juwana dengan
bentuk seperti kuda laut dewasa, anakan demikian mudah dimangsa oleh
bebagai predator. Setelah berumur kurang lebih 30 hari akan berkembang
menjadi benih kuda laut dan ekornya mulai dapat dililitkan, selanjutnya
pada umur 90 hari organ reproduksinya mulai berkembang dan kuda laut
sudah memasuki fase dewasa.
Sebagian besar spesies kuda laut seperti Hippocampus abdominalis, Hippocampus comes, Hippocampus erectus, Hippocampus fuscus, Hippocampus quthulatus, Hippocampus whitei diperkirakan matang telur pada umur enam sampai dua belas bulan. Sedangkan untuk Hippocampus zostera
matang telur pada usia yang sangat pendek, yaitu sekitar tiga bulan.
Sebagian besar kuda laut menghasilkan telur sekitar 100-120 butir bahkan
ada yang mencapai 1.000 butir.
Perbandingan kuda laut jantan dan betina
di alam pada umumnya memiliki jumlah yang seimbang. Juvenil jantan dan
betina masih sulit dibedakan, namun setelah dewasa dapat dibedakan
dengan jelas karena terdapat pada kuda laut jantan memiliki kantong
telur pada bagian abdomennya, sementara pada kuda laut betina tidak.
Suatu hal yang unik dari kuda laut adalah bahwa proses pengeraman telur
dan perawatan larva dilakkukan pada kuda laut jantan.
Post a Comment
Post a Comment