2014 About Film About Iguana Accessories Hamster Afghan Hound agama akhlak akita inu Aksesoris Anjing Aksesoris Kucing Alamat Alasan alaskan malamut american bully American Cocker Spaniel american pit bull terrier Anak Anak Hamster android Aneka Jual Cupang Aneka Varian Hamster animal Anime anjing anjing kawin aquaspace Arwana Arwana Golden Red Avatar Hamster Bagaimana Barang Murah basenji basset hound beagle Bedding belajar beo berita berita dunia Berita Pagi berita unik beruang Betta bichon frise Billboard Biografi bird birman Black Platinum blackberry Blog Terbaik Blogger Bluefawn border collie Botak Botol Hamster Bouquet Budaya dan Kesenian budidaya Buku Panduan Buku Panduan Hamster Buku Pertanyaan bulldog Bulu burmese Businesses cacing sutra Cake Cup Campbeli Flip Flop Campbell Campbell Albino Campbell Albino Satin Campbell Argente Campbell Argente Mottled Campbell Argente Mottled Satin Campbell Argente Platinum Campbell Argente Platinum Satin Campbell Argente Satin Campbell Black Campbell Black Mottled Campbell Black Panda Satin Campbell Black Platinum Campbell Black Platinum Satin Campbell Black Satin Campbell Blue Campbell Blue Mottled Campbell Blue Mottled Satin Campbell Blue Platinum Campbell Blue Platinum Satin Campbell Blue Satin Campbell BlueFawn Campbell Bluefawn Mottled Campbell Bluefawn Mottled Satin Campbell Bluefawn Platinum Campbell Bluefawn Platinum Satin Campbell Bluefawn Satin Campbell Delute Campbell Delute Satin Campbell Dove Campbell Dove Mottled Campbell Dove Mottled Satin Campbell Dove Platinum Campbell Dove Platinum Satin Campbell Dove Satin Campbell Flip Flop Campbell Lilac Campbell Lilac Mottled Campbell Lilac Mottled Satin Campbell Lilac Platinum Campbell Lilac Platinum Satin Campbell Lilac Satin Campbell Mosaic Campbell Mozaik Campbell Normal Campbell Normal Mottled Campbell Normal Mottled Satin Campbell Normal Platinum Campbell Normal Platinum Satin Campbell Normal Satin Campbell Opal Campbell Opal Mottled Campbell Opal Mottled Satin Campbell Opal Platinum Campbell Opal Platinum Satin Campbell Opal Satin Campbell Panda cara melatih anjing Cara Mendapatkan Uang Dari Internet Cat Show Celepuk cerita Cerita Daerah Chow-chow cihuahua Ciri-ciri ciri-ciri mamalia Colubrid Computer Contact Person Cooking Corn Snake countdown countdown. film Cowok Culture Cup Cake Cupang Curhat dachshund Dagelan dalmatian desain Design diet Disney Ditinggal Dititipkan doberman Domain Murah Dove Download Lagu Terbaru Dudukan Botol Dudukan Botol Hamster ekonomi Ekonomi Islam Entrepreneur Facebook fakta faktor Fashion Film Financial Fish fisik anjing followers Freelance freshwaterfish Friends Gadget gajah Galeri Gallery Gallery Hamster Gallery Ikan Cupang Games Games 2014 Games December 2013 gantungan kunci gaza Gecko gejala gerbil german shepherd. herder Gex global Go Green golden retriever Goresan Pemikiran great dane Grosir Hamster Grosir Jambi Guinea Pig Guppy Guppy Fish habbit Hadiah Hamster Hamster Berantem Hamster Cage Hamster Campbell Hamster dan Anak Kecil Hamster Food Hamster Hamil Hamster Indonesia Hamster Info Hamster Jambi Hamster Jelly hamster lahiran Hamster Langka Hamster Lover HAMSTER LOVER JAMBI Hamster Mini Hamster Murah Hamster Pemula Hamster Rare Hamster Winter White Hamster Winter White Pearl Red Eyes Handphone harimau Harus Hastag Health Hewan Unik Hibah Hijab Hobby Dan Bisnis Ikan Ikan Cupang ikan hias Ilmiah Inclusion Body Disease Indonesia Induk Info Info Anime Info Burung Hantu Info Burung Indonesia info fish indonesia Info Gecko Info Guppy Info Hamster Lover Info Iguana Info Jambi Info Kura - Kura info mamalia indonesia Info Reptile info unik Informasi Teknologi Informatika Inspirasi Inspire Internet islam jack russel terrier Jambi Jamtos jamur jangkrik jenis Jenis Gecko Jika Job Job Online Jogging Ball Jogging Wheel Jual Jual Guppy Jual Hewan Peliharaan Jual Kucing Jual Mobil Jual Reptile Jual Rumah Jual Sugar Glider Jual-Beli kakak tua Kandang kandang anjing Kandang Burung Kandang Hamster Kandang Kelinci Kandang Kucing Kanibal karakteristik mamalia Kaskus katak kcerdasan dan tingkah laku anjing Keajaiban Dunia kecantikan Kelinci Keluar keluarga Kematian Hamster kenari Kesalahan kesehatan King Snake kintamani Kisah dan Cerita Lucu komputer Kota kroto Kuaci kucing Kucing Persia kuda Kue kura-kura labrador retriever lama hidup anjing Lampion Lampu Bulb Landak Mini lele Lhasa Apso Life Style Lilac LOL Lomba Berhadiah Lomba Template Blog Terbaik 2014 LoveBirds Lowongan Kerja macam-macam hewan mamalia macan Makan Makanan makanan anjing Makanan dan Kesehatan Makanan Hamster Makanan Racikan makanan yang dilarang untuk anjing maltese mamalia hewan yang menyusui Marketing marmut mata memelihara anjing Mengapa mengenal anjing Merak Mini Games Miniature Pinscher Miniature Schnauzer misteri Monopohon Snake monyet Motivasi Motivation Movies Murah Music My Family My Galery My Pets My Sweet Story Home Naruto Negeri New Item News Olahraga Opal orangutan organ otomotif out of topic Padang Pajak pakan ikan Palembang pancasila Panda papillon Pasir Zeolite pekingese Pembroke Welsh Corgi Pemelihara Pemula Penanganan pendidikan Pengembangan Diri pengetahuan Pengumuman Kuis Penyakit penyakit anjing Penyebab Kematian Hamster perawatan Perawatan Iguana percintaan Pergi Perlengkapan Hamster Personality Test Pertolongan Photograph Photoshop Piala piala dunia Piala Jambi Piala Murah Politik pomeranian poodle Pray For Indonesia Profil Usaha program Promo puasa pug Quiz and Games Quote ragam ragdoll Rainbow Cake ramalan ras anjing murni Recommended Article reproduksi mamalia Resep Kue Result Robocop Roborovski Roborovski Normal Roborovski Pied Mottled Roborovski White Face Roborovsky Roborovsky Normal Roborovsky White Face Rontok Rottweiler Rough Collie Rujukan runa rusa Sahabat Ilmu Jambi saint bernard Sakit saluki samoyed Sayembara Scottish Terrier Selamat Idul Fitri Seminar Seputar Hamster Serbuk Jati shar pei Shetland Sheepdog shiba inu shih tzu siam Siang siberian husky singa Skipsi smartphone Smartphone Gratis Snake somali Sovenir Sports Strain Hamster Sugar Glider Suka Sumatra Barat Sumatra Selatan Super Red Syrian Syrian Long Hair Syrian Short Hair Tahukah Kamu?? Tanda tarantula Tart Telopia Teman Tempat Nongkrong Termahal ternak Terrarium Terrier Tibet Tidur Tiket Pesawat tikus putih Tips and Tricks tips hidup sehat tips unik tonkinese toxoplasma Trick Trophy Tropi Tropy tubuh Tugas Sayembara II twitter Uang Langka ular Ular Boa Constrictor ulat hongkong Url Usia Hamster Siap Kawin Vitamin Hamster Wadah Makan West Highland White Terrier Winter White Winter White Blue Argente Winter White Golden Black Eyes Winter White Golden Red Eyes Winter White Pearl Black Winter White Pearl Red Eyes Winter White Pearl Yellow Line Winter White Shapire Winter White Tiger Winter White Violet Wisata world cup Yorkshire Terrier Zakat

BUDI DAYA IKAN ALIGATOR
 
A.   ASAL USUL IKAN ALIGATOR
Ikan aligator termasuk ikan purba. Bersama dengan  Amia calva, aligator di kenal sebagai 2 kelompok ikan Holostei yang berhasil hidup mencapai zaman modern ini. Ikan tersebut mencapai puncaknya pada periode jurassic sampai engan awal periode kereta.menurut catatan fosil, ikan aligator yang hidup sekarang  sangat mirip dengan nenek moyangnya yang hidup 75 juta tahun yang lalu. Salah satu penyebab spesies ikan tersebut dapat bertahan hidup sampai zaman modern ini adalah kemampuannya bernafas di air dan di udara.
 Ikan aligator bukan asli Indonesia, tetapi berasal dari benua amerika. Saat ini secara alamiah, ikan buaya dapat di jumpai di Amerika Utara dan Amerika Tengah. Namun, menurut catatan, fosil-fosilnya juga dapat di jumpai di Eropa, Afrika, dan India.
B.   MENGENAL SOSOK IKAN ALIGATOR
Ikan Aligator merupakan ikan hias tergolong unik dalam banyak hal ikan ini memiliki bentuk tubuh silindris memanjang menyerupai terpedo. Sirip punggung dan sirik dubur aligator terletak pada bagian belakang tubuh pada posisi hampir berlawanan. Mulutnya bermoncong panjamg, mirip buaya. Oleh karena itu, ikan ini disebut ikan buaya. Ikan yang bergigi tajam ini dilindungi sisik yang berfungsi sebagai perisai. Sisiknya merupakan ganoid berbentuk intan yang saling bertaut.
Ikan aligator umumnya berwarna coklat atau kehijauan pada bagian atas tubuhnya. Namun, pada beberapa jenis memiliki totol berwarna hitam. Bagian bawah tubuhnya, yaiyu daerah perut,berwarna agak terang. Warna daging aligator kemerahan, sedangkan telur kehitaman. Ikan aligator jantan memiliki testis, sedangkan betina memiliki ovarium selain itu, ikan tersebut memiliki jantung,hati,ginjal,dan saluran pencernaan. Pada ikan betina, hati penting dalam pembentukan bakal kuning telur. Ikan aligator sukatr dibedakan antara jantan dengan betina. Perbedaannya akan terlihat bila sudah mencapai kematangan zonat.
C.   KLASIFIKASI
Ikan aligator memiliki genus yang mampu bertahan hidup, yaitu Atractosteus dan lepisosteus. Kedua genus tersebut terdiri dari tujuh spesies. Tiga spesies merupakan anggota genus Atractosteus, yaitu aligator gar (Atractosteus spatula), cuban gar (Atractosteus tristoechus), dan tropical gar (Atractosteus tropicus). Sementara genus lepisosteus memiliki empat spesies, yaitu shortnose gar (Lepisosteus platostomos), longnose gar (Lepisosteus oculatus), florida spotted gar (Lepisosteus platyrhynchus).
D.    KEMATANGAN GONAD
Kematangan gonad ikan alligator memerlukan waktu yang cukup  lama dan biasanya dicapai setelah setelah ikan berukuran besar. Kematangan gonad ditandai dengan peningkatan indeks gonadosomatik (IGS), yaitu perbandingan antara bobot gonad dan bobot tubuh yang dinyatakan dalam persen. Semakin tinggi tinggi tingkat kematangan gonad seekor betina, semakin tinggi pula nilai indeks gonadosomatik. Hal ini ditandai dengan semakin besarnya perut induk betina.
Induk betina yang sudah benar-benar matang gonad, perutnya membesar samapi ke arah anus. Induk betina yang sudah siap memijah akan memiliki warna urogenital yang merah. Sementara jantan yang sudah mencapai kematangan gonad, biasanya diurut dari bagian dada kea rah ujung ekor akan mengeluarkan cairan sperma berwarna putih. Tanda inilah dapat digunakan untuk membedakan antara induk jantan dan betina dengan mudah.
E.   SARANA PEMIJAHAN
            Adapun sarana pemijahan  yang digunakan berupa wadah dan alat pemijahan.
a.      Wadah pemijahan
      Kepadatan di kolam induk umumnya 1 ekor /2 m2. Oleh karena itu. Pemijahan biasanya dilakukan di akuarium berukuran 120 cm x 60 cm x 50 cm. Akuarium tersebut dapat diisi dengan seekor induk betina berukuran 50 cm dan 3 ekor induk jsntsn berukursn lebih kecil. Sementara untuk akuarium yang berukuran 200 cm x 70 cm x 70 cm, dapat dipelihara sebanyak 2 ekor induk betina dan 4 ekor induk jantan.
b.      Alat pemijahan
      Peralatan pemijahan yang digunakan untuk kelengkapan pemijahan di antaranya plastik hitam, serokan, ember, baskom dan tali rafia.
F.    SELEKSI INDUK
            Sebelum dipijahkan, induk jantan dan betina harus dipuaskan (diberok) terlebih dahulu dan diadaptasikan terhadap lingkungan yang baru. Pemuasan dan adaptasi tersebut dapat mengurangi stres dan meningkatkan sensivitas hormon. Induk perlu diberi pakan yang teratur dan beragam jenisnya agar diperoleh gizi yang seimbang.
            Kepadatan ikan di dalam suatu wadah dapat memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan gonad ikan. Kepadatan yang rendah agak kurang baik karena akan mudah mengalami stres. Pada pemeliharaan calon induk di kolam yang permukaannya relatif luas, aerasi tidak diperlukan asal pergantian air bagus. Bila pemeliharaan dilakukan di akuarium dengan permukaan terbatas, kepadatan penebaran relatif tinggi, dan pergantian air kontinu maka sebaiknya aerasi diberikan.
G.  PEMIJAHAN BUATAN
            Ikan alligator tidak dapat dibiakkan secara alaimiah di dalam wadah budi daya. Oleh karena itu, digunakan cara lain dalam pengembangbiakannya , yaitu dengan hormon. Pengembangbiakan ini biasa disebut kawin suntik atau kawin rangsang (induced breeding).
a.      Penyuntikan hormon
      Beberapa praktisi akuakultur sudah berhasil membiakan ikan aligator sejak beberapa tahun lalu. Hormon yang pernah digunakan bermacam-macam, mulai dari hipofisis ikan mas, HCG, sampai Humogen. Akan tetapi tampaknya paling cocok ialah oviprim berisi a-LHRH dan antidopamin. Penyuntikan dilakukan dua kali. Suntikan pertama diberikan sebanyak 30% dari dosis dan suntikan kedua diberikan sebanyak 70% . Suntikan pertama bertujuan untuk menyeragamkan pematangan, sedangkan suntikan kedua untuk mendorong ovulasi. Suntikan pertama dikenal sebagai prepatory injection (suntikan persiapan) dan suntikan kedua dikenal sebagai decisive injection (suntikan penentu). Adapun rentan waktu antara suntikan pertama dengan suntikan kedua adalah 13 jam, tergantung suhu air. Pada suhu yang tinggi, rentan waktu tersebut diperpendek menjadi 8-10 jam.
b.      Cara pemijahan
      Ovulasi pemijahan sudah dapat terjadi pada tujuh jam setelah penyuntikan kedua. Tingkah laku pemijahan  dialam pada prinsipnya sama untuk ikan buaya. Pertama seekor betina yang berukuran besar dan siap memijah akan menyelinap masuk ke dalam kumpulan jantan dan membentuk kelompok kecil. Induk jantan kemudian mendekati betina dan mendorongnya memijah dengan merangsang ujung hidungnya. Setelah itu, betina memisahkan diri dari kelompoknya untuk meletakkan telur. Proses pemijahan tersebut berlansung dengan mengeluarkan suara percikan dan bunyi kapakan sirip di air.
H.  INKUBASI DAN PENETASAN
            Inkubasi dan penetasan  dilakukan didalam akuarium terpisah. Penetasan telur ikan buaya berlangsung lama. Biasanya telur menetas dalam 6=-8 hari setelah pemijahan. Ujung ekor tampak mulai mencuat pada hari kedua, tetapi penetasan yang sempurna baru terjadi padea 6-7 hari setelah penetasan.  Selanjutnya, telur yang telah menjadi larva menghabiskan kuning telur selama seminggu. Setelah itu, larva mulai memakan pakan yang berasal dari luar tubuhnya. Setelah menetas, larva menempel ke tanaman air dengan alat seperti cakram pada ujung moncongnya sampai berukuran panjang tiga per empat inci. Organ tersebut kemudian menghilang ketika ikan tumbuh dewasa.
I.      PERAWATAN LARVA
            Setelah embrio menetas seluruhnya menjadi larva, dilakukan pergantian air. Air yang digunakan harus sudah berada di dalam tandon selama 24 jam dan diaerasi. Tujuannya agar air pengganti memiliki kualitas yang sama dengan media hidup larva.
            Untuk pemeliharaan 40 ekor ikan aligator sampai berukuran 1 inci, digunakan akuarium berukuran 50 cm x 50 cm x 40 cm. bila ukuran ikan telah mencapai 2 inci, akuarium yang sama masih dapat digunakan dengan kepadatan 20 ekor per akuarium. Namun, bila ikan alligator berukuran 3 inci, jumlah ikan alligator dalam akuarium sebaiknya hanya 15 ekor. Setelah lewat dari 4 inci, pemeliharaan sebaiknya dilakukan di dalam bak berukuran besar atau di kolam pemeliharaan yang banyak pakan alaminya.
            Perawatan larva ikan alligator harus dilakukan dengan seksama karena larva masih berukuran kecil dan kondisinya masih lemah. Walaupun ikan  buaya yang berukuran besar memiliki alat  pernapasan tambahan, ikan buaya yang berukuran larva sampai 3 inci masih memerlukan aerasi, ikan akan lemah, mudah mengalami stress, kemudian akan mati. Perkembangan alat pernapasan tambahan pada ikan alligator merupakan salah satu faktor yang perlu diteliti dalam dunia budidaya ikan.
            Pemberian artemia dilakukan sampai larva berumur seminggu. Larva ikan alligator berukuran besar sehingga harus diberi kutu air (Daphnia Sp). Pemberian larva ikan harus diselingi dengan cacing. Tujuannya adalah untuk menghemat biaya karna harga cacing jauh lebih murah dari harga larva ikan.
            Meskipun ikan alligator tergolong ikan yang tahan terhadap lingkungan yang buruk, pergantian air harus tetap dilakukan. Tujuannya agar air pengganti memiliki kualitas yang sama dengan media hidup anak ikan dan frekuensi pergantian air bergantung pada jenis dan jumlah pakan yang digunakan.
J.     SARANA DAN PERAWATAN
            Ada tiga komponen dalam budi daya yang perlu diperhatikan, yaitu wadah budi daya, organisme budi daya, dan lingkungan budi daya. Ketiga komponen ini terkait satu sama lainnya.
1.      Wadah
      Ukuran ikan alligator besar dalam pemeliharaannya diperlukan wadah yang berukuran besar pula. Ukuran wadah, terutama bila menggunakan akuarium, harus disesuaikan dengan panjang ikan. Meskipun tergolong karnivora, ikan buaya dapat dipelihara pada kepadatan yang relatif tinggi. Ikan buaya ternyata dapat hidup damai dengan sesamanya di dalam ruang yang sempit karena tidak memiliki teritori khusus.
Pemeliharaan ikan buaya dapat dilakukan pada berbagai wadah budi daya seperti kolam, bak semen, tangki fiber, atau akuarium.
a.      Kolam
            Pemeliharaan kolam biasanya dilakukan untuk pembesaran atau untuk pemeliharaan induk atau calon induk. Kolam yang digunakan dapat berupa kolam tanah atau kolam yang pinggirnya di tembok. Bila menggunakan kolam tanah, pinggir kolam harus diusahakan bersih dari rumput. Karena, rumput tersebut dapat digunakan sebagai tempat persembunyian predator.
b.      Tangki fiber
            Tangki fiber yang digunakan dapat berbentuk bulat, empat persegi panjang, atau bujur sangkar. Volume yang tersedia berkisar mulai dari satu ton, dua ton, dean seterusnya. Salah satu hal yang diperhatikan dalam peletakan tangki fiber adalah dasarnya harus rata dan bebas dari batu-batu  atau kerikil tajam. Hal tersebut penting dilakukan agar tangki tidak bocor.
c.       Bak beton
            Bak beton dapat berbentuk bulat, empat persegi panjang, atau bulat, sesuai dengan kebutuhan.  Adapun kelemahan dari bak beton adalah posisinya tetap di suatu tempat dan tidak dapat dipindahkan sesuai dengan kebutuhan.
d.      Akuarium
            Besar akuarium yang digunakan dapat bervariasi sesuai dengan ikan yang dipelihara. Volume juga disesuaikan dengan ketebalan kaca dan ukuran ikan. Untuk volume sampai dengan 150 liter, dapat digunakan kaca dengan ketebalan 5 mm. sementara volume air hingga 200 liter sebaiknya digunakan kaca dengan ketebalan 6 mm. Lebih dari volume air tersebut harus digunakan kaca dengan ketebalan 10-12 mm. semakin besar ukuran ikan maka ketebalan kaca yang digunakan semakin tebal.
2.      Filter
      Filter adalah alat yang digunakan sebagai penyaring kotoran agar air dalam wadah budi daya bersih. Bila digunakan kolam maka filter cukup berupa saringan sebagai penyaring sampah dan kotoran lainnya. Filter yang baik sebaiknya memenuhi syarat, yaitu mudah digunakan, mudah dirawat, berdaya guna tinggi, dan murah. Selain itu, volume filter yang digunakan harus sesuai dengan volume budi daya.
K.  KONDISI LINGKUNGAN
            Habitat alamiah ikan alligator membentang dari daerah tropis ampai dengan subtropis, bergantung pada jenisnya.
1.      Suhu
      Berbeda halnya dengan hewan berdarah panas  yang mempertahankan suhu tubuhnya, ikan adalah hewan yang bersifat poikilotermal. Pada hewan semacam ini, suhu tubuhnya selalu berubah mengikuti suhu air tempat hidupnya. Aktivitas metabolisme ikan sebanding langsung dengan suhu air.
Bila terjadi perubahan suhu mendadak, ikan alligator akan cenderung diam dan enggan bergerak. Selain pergerakan yang menurun, ikan biasanya kurang berselera untuk makan. Kondisi yang sama juuuga dipicu oleh kualitas air yang buruk, seperti kadar amonia yang terlalu tinggi.
2.      Kualitas air
      Ikan alligator memiliki toleransi yang sangat besar terhadap penurunan kualitas air. Meskipun demikian, salah satu parameter kualitas air yang perlu mendapat perhatian adalah kandungan amonia air, terutama bila ikan dipelihara dengan sistem resirkulasi. Ikan alligator umumnya tahan terhadap kualitas air. Meskipun demikian, pergantian air sebaiknya dilakukan setiap sepuluh hari sekali sebanyak sepertiga dari volume total. Selain itu, perawatan lainnya pun sebaiknya terjadwal. Ikan yang terawat kualitas airnya memiliki selera makan, warna tubuh, dan tingkah laku yang baik.
L.   PEMBERIAN PAKAN
a.      Jenis Pakan
            Pada dasarnya pakan ikan dapat dikelompokkan menjadi pakan kesukaan (preference food) dan pakan darurat (emergence food). Pakan kesukaan adalah pakan yang biasa dimakan ikan di alam. Pakan darurat adalah pakan yang dimakan oleh ikan apabila ikan tersebut tidak memiliki pilihan pakan kesukaannya.
b.      Ukuran Pakan
            Saat ini jenis pakan yang biasa diberikan untuk ikan alligator adalah pakan hidup berupa ikan berukuran kecil. Ukuran ikan sebagai pakan harus disesuaikan dengan ukuran ikan. Bila ukuran pakan terlampau besar, ikan tidak dapat menelannya. Biasanya pakan terlalu besar tersebut hanya ditangkap dan dimatikan, tetapi tidak dimakan.
c.       Jumlah Pakan
            Ikan alligator adalah ikan buas yang memiliki pola makan yang khas. Ikan ini biasanya makan sekenyangnya, kemudian istirahat. Oleh karena itu, ikan ini tidak perlu diberi pakan 3 kali sehari seperti halnya ikan mas. Ikan ini menyukai pakan yang berada di permukaan. Bila perutnya besar, pertanda ikan mau memakan pakan yang diberikan.
d.      Cara Makan
Ikan alligator akan menelan mangsanya dengan kepala terlebih dahulu. Bila yang tertangkap ekor terlebih dahulu  maka dengan terampil ikan ini akan memutar mangsanya dengan lidahnya sehingga kepala masuk terlebih dahulu. Dengan demikian mangsanya mudah ditelan.
M.  GANGGUAN PENYAKIT
            Gangguan penyakit adalah hal yang tidak diinginkan oleh peternak ikan. dapat dibayangkan, bila jerih payah memelihara selama beberapa bulan habis dalam sehari oleh penyakit. Penyakit umumnya timbul setelah ikan mengalami stress. Agar ikan sehat, sebaiknya hindari stress pada ikan peliharaan.
1.      Stress
      Secara sederhana stress dapat dikatakan sebagai suatu kondisi saat ikan mengalami tekanan secara fisiologis. Adapun penyebab ikan stress bermacam-macam, seperti penanganan ikan secara kasar, kondisi lingkungan buruk, adanya ikan lain yang agresif, dan sebagainya. Bila tingkat stress yang dialami ringan, ikan dapat pulih kembali. Namun bila tingkat stress yang dialami terlampau berat, ikan tidak dapat menahannya dan akan mengalami penurunan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit.
2.      Penyakit
      Adapun penyakit yang sering menyerang ikan alligator diantaranya disebabkan oleh cacing jangkar dan jamur.
a.      Cacing jangkar (Lernea)
            Walaupun disebut cacing jangkar, parasit ini sebernarnya disebabkan oleh sejenis udang renik dari kelas kopepoda. Serangan ditandai dengan adanya sosok cacing jangkar yang menempel pada badan ikan. jenis cacing jangkar betina dapat dikenali dengan mudah karena menempel di permukaan kulit ikan. ukuran cacing tersebut dapat mencapai 10 mm.
            Serangan cacing jangkar lebih banyak terjadi pada ikan yang dipelihara di kolam, terutama kolam dengan pergantian air yang buruk. Penyebabnya adalah adanya ikan pembawa parasit cacing jangkar adalah ikan seribu. Cacing jangkar dapat menyerang seluruh permukaan tubuh. Parasit ini dapat dijumpai di badan, sirip, insang, dan bahkan mata ikan. Cacing jangkar tersebut membenamkan bagian kepalanya yang berbentuk jangkar ke dalam tubuh jaringan ikan. selanjutnya, ikan yang ditempeli cacing jangkar akan menggosokkan bagian tubuhnya ke suatu permukaan. Akibatnya, pada bagian kulit yang terserang akan berwarna merah dan terbentuk benang putih kehijauan yang merupakan reaksi inflamasi dari daerah yang terserang.
            Untuk ikan yang telah terserang, pengobatan dapat dilakukan secara manual. Ikan yang terserang cacing jangkar tersebut diangkat, lalu ditempatkan pada kain yang lembab. Cacing jangkar kemudian ditarik dengan pinset. Setelah itu, bekas luka dioles kapas yang telah dicelupkan anti bakteri seperti betadin, merkurokrom, dan sebagainya. Selanjutnya ikan dimasukkan di air bersih pada bak perawatan agar tidak terinfeksi oleh bakteri.
b.      Jamur (Saprolegnia)
            Saprolegnia adalah sejenis jamur yang paling sering menyerang ikan dan telur ikan yang sedang ditetaskan. Adanya serangan jamur ini ditandai dengan munculnya serat-serat berwarna putih seperti kapas pada bagian permukaan telur atau tubuh ikan. Serangan saprolegnia biasanya muncul pada saat suhu rendah pada media budi daya banyak mengandung bahan organik. Penangannya harus segera. Bila tidak ditangani secara seksama, serangan jamur dapat menjalar ke seluruh permukaan tubuh seperti sirip, mulut, mata, dan insang. Penyerangan jamur dapat secara cepat sehingga dalam beberapa jam seluruh telur dapat terinfeksi.
            Serangan jamur dapat dicegah dengan pemberian metilen biru seminggu sekali dengan dosis 2 ppm. Untuk pengobatan ikan yang terkena serangan diambil dari akuarium. Ikan akan mampu bertahan di luar air selama 1-2 menit. Selanjutnya, jamur pada bagian tubuh ikan dioles dengan kapas yang telah dibasahi metilen biru, betadin, atau merkuokrom. Setelah diobati, ikan yang sakit dipisahkan di dalam wadah khusus sampai ikan tersebut sembuh. Untuk pengobatan pada ikan yang masih kecil dilakukan sama dengan pencegahan, yaitu dengan perendaman ikan di dalam 2 ppm metilen biru.
Artikel Terkait :

Post a Comment

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.