Rusa timor dewasa mempunyai panjang badan berkisar antara
195-210 cm dengan tinggi badan mencapai antara 91-110 cm. C. timorensis
mempunyai berat badan antara 103-115 kg walaupun rusa timor yang berada di
penangkaran mampu memiliki bobot sekitar 140 kg. Rusa jantan memiliki tanduk
(ranggah) yang bercabang. Tanduk akan tumbuh pertama kali pada anak jantan saat
umur 8 bulan. Setelah dewasa, tanduk menjadi sempurna yang ditandai dengan
terdapatnya 3 ujung runcing. Tubuhnya ditumbuhi oleh rambut berwarna coklat
kemerah-merahan hingga abu-abu kecoklatan dengan bagian bawah perut dan ekor
berwarna putih.
Perilaku : Rusa ini merupakan jenis hewan nocturnal (aktif
pada malam hari). terkadang mereka juga aktif pada siang hari, tergantung
kondisi lingkungan dan predator nya. Rusa jantan bersifat agresif, sedangkan
betinanya tidak. Rusa jantan akan berebut pasangan dengan pejantan lain saat
musim kawin dengan mengadu tanduk mereka. Yang terkuatlah yang akan mendapatkan
betina dan kawin. Rusa menandai daerah teritorinya dengan menggosok-gosokkan
tanduk atau badannya pada pohon, terkadang mereka juga mengencingi suatu pohon
untuk menandai batas teritorinya.
Reproduksi : Musim kawin rusa timor terjadi pada bulan Juli-September
dengan jumlah anakan 1-2. Masa kehamilan (gestasi) berlangsung selama 8 bulan.
Induk betina akan menyapih anaknya setelah berumur 6-8 bulan. Rusa betina dan
jantan memasuki masa kematangan secara seksual dan siap kawin pada umur 18-24
bulan.
Pakan : Rusa timor sebagaimana rusa lainnya termasuk hewan
pemamah biak yang menyukai daun-daunan dan berbagai macam buah-buahan Rusa
memakan berbagai bagian tumbuhan mulai dari pucuk, daun muda, daun tua, maupun
batang muda.
Habitat : Rusa ini hidup di tepi-tepi hutan atau kawasan
yang terbuka, hutan savanna dan padang rumput. Terkadang juga terdapat di hutan
gugur dan perkebunan. Rusa ini penyebarannya hampir di seluruh Indonesia
kecuali pulau Kalimantan, Sumatera dan Irian Jaya.
Artikel Terkait :
Post a Comment
Post a Comment