Meskipun orangutan termasuk hewan omnivora, sebagian besar
dari mereka hanya memakan tumbuhan.[6] 90% dari makanannya berupa buah-buahan.
Makanannya antara lain adalah kulit pohon, dedaunan, bunga, beberapa jenis
serangga, dan sekitar 300 jenis buah-buahan. Selain itu mereka juga memakan
nektar,madu dan jamur. Mereka juga gemar makan durian, walaupun aromanya tajam,
tetapi mereka menyukainya. Orangutan bahkan tidak perlu meninggalkan pohon
mereka jika ingin minum. Mereka biasanya meminum air yang telah terkumpul di
lubang-lubang di antara cabang pohon.
Biasanya induk orangutan mengajarkan bagaimana cara
mendapatkan makanan, bagaimana cara mendapatkan minuman, dan berbagai jenis
pohon pada musim yang berbeda-beda. Melalui ini, dapat terlihat bahwa orangutan
ternyata memiliki peta lokasi hutan yang kompleks di otak mereka, sehingga
mereka tidak menyia-nyiakan tenaga pada saat mencari makanan. Dan anaknya juga
dapat mengetahui beragam jenis pohon dan tanaman, yang mana yang bisa dimakan dan
bagaimana cara memproses makanan yang terlindungi oleh cangkang dan duri yang
tajam.
Orangutan betina biasanya melahirkan pada usia 7-10 tahun
dengan lama kandungan berkisar antara 8,5 hingga 9 bulan; hampir sama dengan
manusia. Jumlah bayi yang dilahirkan seorang betina biasanya hanya satu. Bayi
orangutan dapat hidup mandiri pada usia 6-7 tahun. Kebergantungan orangutan
pada induknya merupakan yang terlama dari semua hewan, karena ada banyak hal
yang harus dipelajari untuk bisa bertahan hidup, mereka biasanya dipelihara
hingga berusia 6 tahun. Orangutan berkembangbiak lebih lama dibandingkan hewan
primata lainnya, orangutan betina hanya melahirkan seekor anak setiap 7-8 tahun
sekali. Umur orangutan di alam liar sekitar 45 tahun, dan sepanjang gidupnya
orangutan betina hanya memiliki 3 keturunan seumur hidupnya. Dimana itu berarti
reproduksi orangutan sangat lambat.
Orangutan saat ini hanya terdapat di Sumatra dan Kalimantan,
di wilayah Asia Tenggara. Karena tempat tinggalnya merupakan hutan yang lebat,
maka sulit untuk memperkirakan jumlah populasi yang tepat. Di Borneo, populasi
orangutan diperkirakan sekitar 55.000 individu. Di Sumatra, jumlahnya
diperkirakan sekitar 200 individu. Hal ini terjadi akibat pembukaan lahan yang
berlebihan. Ancaman terbesar yang tengah dialami oleh orangutan adalah habitat
yang semakin sempit karena kawasan hutan hujan yang menjadi tempat tinggalnya
dijadikan sebagai lahan kelapa sawit, pertambangan dan pepohonan ditebang untuk
diambil kayunya. Orangutan telah kehilangan 80% wilayah habitatnya dalam waktu
kurang dari 20 tahun. Tak jarang mereka juga dilukai dan bahkan dibunuh oleh
para petani dan pemilik lahan karena dianggap sebagai hama. Jika seekor
orangutan betina ditemukan dengan anaknya, maka induknya akan dibunuh dan
anaknya kemudian dijual dalam perdagangan hewan ilegal. Pusat rehabilitasi
didirikan untuk merawat oranutan yang sakit, terluka dan yang telah kehilangan
induknya. Mereka dirawat dengan tujuan
untuk dikembalikan ke habitat aslinya.
Artikel Terkait :
Post a Comment
Post a Comment