Macan kumbang adalah macan tutul hitam meskipun mempunyai bulu yang berbeda yakni hitam. Orang sering
kali menganggap macan kumbang sebagai spesies macan yang berbeda. Namun
nyatanya, macan kumbang merupakan satu spesies dan hanya merupakan varian dari
macan tutul (Panthera pardus). Macan
kumbang sering ditemui sebagai varian dari macan tutul jawa (Panthera pardus melas). Macan
kumbang atau sering juga disebut sebagai macan hitam juga sering dijumpai
sebagai varian dari subspesies macan tutul india (Panthera pardus fusca). Karena merupakan spesies yang
sama, antara macan tutul biasa yang berbulu
coklat bertotol hitam dengan macan kumbang yang berwarna hitam dapat melakukan
perkawinan dengan anak yang dihasilkan terkadang berwarna tutul dan terkadang
hitam.
Karena
merupakan spesies yang sama dengan macan tutul, macan kumbang mempunyai
ciri-ciri dan perilaku yang mirip dengan macan tutul. Hanya saja bulu macan
kumbang tampak berwarna hitam seluruhnya. Bulu macan kumbang yang berubah
menjadi hitam tersebut disebabkan oleh pigmen melanistik sebagai bentuk
adaptasi atas habitat hutan yang lebat dan gelap. Jika dicermati, warna pada
macan kumbang tidaklah sepenuhnya hitam. Terdapat totol atau kembangan
berbentuk bintik-bintik berwarna lebih gelap dibandingkan bulu dasarnya yang
berwarna hitam mengkilat. Pola bintik-bintik gelap tersebut lebih mudah diamati
saat di bawah cahaya terang.
Macan
kumbang jawa (Panthera pardus melas)
mempunyai ukuran tubuh berkisar antara 90 – 150 cm dengan tinggi 60 – 95 cm.
Bobot badannya berkisar 40 – 60 kg. Dan sebagaimana jenis macan tutul lainnya,
macan kumbang merupakan hewan nokturnal (beraktifitas di malam hari), pandai
memanjat dan berenang. Macan kumbang pun seekor binatang karnivora yang
memangsa buruannya seperti kijang, monyet ekor panjang, babi hutan, kancil dan
owa jawa, landak jawa, surili dan lutung hitam. Hidup secara soliter dengan
ruang gerak (teritorial) antara 5-25 km2 serta dapat bertahan hidup hingga usia
23 tahun.
Persebaran,
Populasi, dan Konservasi. Macan kumbang jawa (Panthera pardus melas) sebagai varian dari macan tutul jawa yang merupakan
subspesies macan tutul yang hanya dapat ditemukan di pulau Jawa. Selain sering
ditemui pada macan tutul jawa, varian macan kumbang juga sering didapati pada
macan tutul india (Panthera pardus fusca).
Saat ini macan kumbang bertahan di beberapa wilayah yang berbeda seperti di
Taman Nasional (TN) Ujung Kulon, TN. Gunung Halimun Salak, dan TN. Gunung Gede
(Jawa Barat) serta di TN. Meru Betiri, Baluran, dan Alas Purwo Jawa Timur.
Jumlah populasinya (termasuk macan tutul jawa berbulu coklat) diperkirakan
berkisar antara 250 – 500 ekor.
Lantaran
jumlah populasi yang semakin menurun dan habitat yang semakin sempit akibat
kerusakan hutan dan alih fungsi hutan, IUCN Redlist memasukkan macan tutul
jawa, termasuk macan kumbang, dalam status konservasi Critically Endangered
(Kritis). Selain itu juga masuk dalam dalam CITES Apendik I yang berarti tidak
boleh diperdagangkan. Di Indonesia macan kumbang sebagai varian macan tutul pun
termasuk satwa yang dilindungi dari kepunahan berdasarkan UU No. 5 tahun 1990 dan
PP No. 7 tahun 1999.
Artikel Terkait :
Post a Comment
Post a Comment