Seekor serangga hingap di atas selembar daun tanaman yang menjorok ke
atas permukaan air di hutan bakau, bersitirahat setelah seharian terbang
mencari makanan. Tiba-tiba daun itu bergetar hebat dan sang serangga
terpental ke udara dan jatuh ke dalam air. Sebelum sempat menyadarinya,
tubuhnya langsung dilahap seekor ikan besar yang menunggunya di dalam
air. Hupp! Tamatlah riwayatnya.
Tembakan 2-3 meter
Adegan mengejutkan itu sering berlangsung di hutan bakau dan hutan
berpaya-paya di Asia Pasifik dan Australia. Oknum yang menyebabkan
jatuhnya sang serangga tak lain tak bukan adalah seekor ikan.
Penampilannya biasa saja. Tapi jangan salah sangka. Penampilan bisa
menipu. Ikan ini punya teknik berburu yang canggih. Alih-alih melahap
mangsanya di dalam air, ikan ini mencari mangsa yang berada di luar air,
meskipun tak jauh-jauh amat dari air tentunya. Senjatanya yang
mematikan adalah semprotan mautnya. Semprotan air itu mampu menjatuhkan
serangga atau binatang kecil yang kebetulan hinggap di atas daun atau
ranting tanaman yang menjorok ke atas permukaan air. Jika serangga atau
binatang itu tak terpental, kehilangan keseimbangan badan akibat
serangan mendadak itu atau karena terbawa tetesan air, sudah cukup
membuatnya terjatuh dari atas tempat bertenggernya. Dan dalam sesaat
sang pemburu tak akan menyia-nyiakan untuk menangkap santapan sedap ini.
Nyam! Usahanya tak sia-sia.
Ikan
sumpit atau ikan pemanah dikenal luas di India, Asia Tenggara termasuk
Indonesia , Australia dan Pasifik Barat. Nama ilmiahnya Toxotes
jaculatrix. Taxotes berarti “pemanah”. Namun bukan berarti ia
benar-benar memanah. Mungkin yang paling tepat menggambarkan cara
berburunya adalah dengan melihat nama lokalnya, ikan sumpit. Ikan ini
memang menyumpit. Bedanya sumpitnya berada di dalam mulutnya sendiri.
Ikan ini mirip pistol air selam. Lidahnya dan langit-langit mulutnya
membentuk sebuah tabung. Dengan mengatupkan dan menghentakkan
insang-insangnya keras-keras, air dapat terpompa keluar membentuk
tembakan yang keras. Ikan sumpit dewasa yang panjangnya mencapai 40
sentimeter, dapat membuat sumpitan setinggi 2-3 meter! Tetapi tembakan
yang paling akurat adalah pada ketinggian 1-1,5 meter dari permukaan
air. Lebih dari itu, banyak melesetnya. Semakin kecil ikannya,
tembakannya semakin lemah. Seekor ikan sumpit muda yang panjangnya hanya
1-2 sentimeter paling-paling hanya bisa menembak sejauh 20-30
sentimeter. Itupun paling banter. Maklumlah, belum berpengalaman!
Lompatan maut
Bagaimana ikan sumpit bisa menentukan letak mangsanya dengan tepat?
Misteri itu tak jelas hingga sekarang. Air yang lebih padat daripada
udara, dapat membelokkan pantulan benda. Benda yang berada di atas
permukaan air, dapat terlihat tak persis di tempatnya karena pantulan
air. Hanya jika berada lurus tepat di bawah benda itu, seekor ikan dapat
mengetahui posisi benda dengan tepat. Karena itulah, posisi inilah yang
paling banyak dipilih oleh sang ikan pemanah untuk membidik korbannya.
Anehnya ikan ini masih juga dapat membidik dalam posisi yang berada di
sudut 40 derajad dengan tepat. Mungkin hanya pengalaman yang membuatnya
bisa melakukannya.
Mulut sumpit itu sendiri muncul di permukaan saat ikan mengambil
kuda-kuda. Mirip periskop kapal selam. Sementara bagian tubuhnya yang
lain tetap berada di dalam air. Matanya yang besar dan berada di dekat
mulutnya, membuatnya mampu membidik mangsanya dengan jitu. Jika sasaran
terkunci, tembakan dilepaskan. Bukan hanya satu tembakan, tetapi ikan
ini mampu membombardir sasarannya hingga tujuh kali tembakan. Jika
tembakannya gagal, ikan sumpit masih punya senjata ampuh lainnya. apa
itu? Apalagi kalau bukan sergapan maut rahangnya yang besar. Selain
mempunyai reputasi sebagai penyumpit handal, ikan ini memang dikenal
memiliki keunggulan dalam meloncat dan menyergap mangsanya. Loncatannya
bisa mencapai 30 sentimeter. Sesungguhnya jika posisi mangsanya tak
terlalu tinggi dari permukaan air, ikan sumpit lebih suka menjadi ikan
pelompat. Anehnya, jika sergapannya gagal, ia tak malu-malu lagi
menjalani profesi lamanya sebagai ikan penyumpit. Dasar!
Serangga
mangsa tak begitu saja mengetahui kedatangan ikan pemburunya. Ini
kelebihan ikan sumpit yang lain. Ikan ini dapat menyelinap diam-diam
tanpa kepergok musuhnya karena tubuhnya yang pipih. Tubuh bagian atasnya
yang rata dan berwarna hitam putih membuat tubuhnya mirip bayangan
daun. Di malam hari, bercak hitam itu berkilauan seperti perak dan
kelihatan seperti bayangan rembulan di atas air. Romantis tapi
mematikan! Mangsa yang cuek atau terpana dengan bayangan sang ikan, akan
segera menemui ajalnya.
Berburu ramai-ramai
Ikan
sumpit panjangnya mencapai 40 sentimeter. Tetapi kebanyakkan hanya 25
sentimeter. Beratnya 750 gram. Bentuk tubuhnya mirip pisau. Runcing di
depan dan lebar di belakang. Jantan dan betina kelihatan sama. Ikan ini
sering berburu bersama-sama. Segerombolan pemburu ini bisa menghasilkan
rentetan tembakan air yang riuh. Tapi berburu beramai-ramai ada ruginya
juga. Tembakan seekor ikan bisa menjatuhkan mangsa. Tetapi begitu mangsa
jatuh ke dalam air, semua ikan berebut memakannya. Bisa-bisa ikan yang
menjatuhkannya tak kebagian buruannya. Itulah sebabnya saat bergerombol,
ikan sumpit lebih suka melompat keluar air dan melahap mangsanya.
Asyiknya memang tak selalu rame-rame! Ikan lainnya, tak mau repot-repot
berombongan dan lebih suka berburu sendirian.
Meskipun suka berburu makluk dari luar air, bukan berarti ikan sumpit
tak suka mangsa di dalam air. Mereka juga suka mengejar ikan dan
binatang air kecil di dalam air dan tak segan-segan menyergapnya di
perairan dalam. Ikan dewasa memangs ering kepergok keluyuran di perairan
dalam bahkan di terumbu karang. Hanya ikan-ikan muda yang kerasan di
air payau di hutan bakau. Ikan dewasa lebih suka sendirian. Mereka suka
perairan yang hangat dan sedikit berubah suhunya, seperti tepi pantai,
muara, paya-paya, hutan bakau dan bahkan sungai. alasannya, perairan
macam itu mudah direnangi dan kaya dengan serangga.
Mereka kimpoi dan bertelur di terumbu karang. Satu ekor ikan betina bisa
memproduksi 2000 atau 1500 butir telur. Tapi hanya beberapa butor telur
saja yang mampu bertahan hidup hingga dewasa, sekitar umur 1-2 tahun.
Lainnya menjadi santapan makluk air lainnya. ikan muda mempunyai bercak
kuning di tubuh bagian atasnya. Mungkin menjadi penanda agar mereka
selalu bersama-sama di dalam air payau yang keruh. Saat dewasa, bercak
kuning itu lenyap dengan sendirinya.
Meskipun hidupnya tak terancam, ikan ini juga mengalami kesusahan akibat
perambahan hutan bakau. Para penjual ikan juga sukses
“mempromosikannya” sebagai ikan klangenan. Semakin banyak saja ikan
sumpit yang diciduk para pemburu dan terpaksa menghabiskan sisa umurnya
di dalam akuarium. Meskipun demikian, masih ada peluang untuk meneruskan
karirnya sebagai penyumpit handal. Di Key Garden, Singapura, ikan-ikan
ini dipelihara di dalam kolam yang dipenuhi tanaman lili air dan
“dikaryakan” untuk menyumpit serangga hama dan kutu daun!
Post a Comment
Post a Comment