Jepang baru-baru ini melakukan terobosan dimana rahim hewan dibuat
menjadi organ vital manusia seperti hati dan ginjal. Para peneliti di
Jepang kini sedang mengurus perizinan untuk melakukan
percobaan-percobaan lebih lanjut.
Pejabat setempat dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh para
ilmuwan, jurnalis dan ahli hokum mengatakan bahwa “Peneliti akan
mempelajari lebih lanjut apakah percobaan ini bertentangan dengan etika
dan masalah martabat manusia atau tidak.
Menurut para peneliti, mereka mencoba memperkenalkan sel induk
manusia kepada embrio hewan untuk menciptakan embrio chimeric.Hal ini
dilakukan supaya mereka dapat memasukkan sel induk manusia ke rahim
hewan. Seperti dilansir japantimes.co.jp Rabu (19/6/2013), embrio
chimeric bertujuan agar ketika hewan tersebut dewasa, organ vital
seperti ginjal dan hatinya bisa berfungsi bagi manusia.Dengan demikian
organ itu dapat ditransplantasi untuk orang yang membutuhkan.
Saat ini pemerintah setempat masih melarang untuk menaruh embrio itu
ke rahim hewan, dan hanya memberi izin untuk melakukan embrio chimeric
di tabung tes laboratorium hingga dua minggu.
Diperkirakan akhir bulan juni rekomendasi pelaksanaan penelitian ini
akan rampung. Selanjutnya dikirimkan ke Komite Kementerian Pendidikan
agar disusun pedoman batas-batas penelitian ini. Masyarakat Jepang
sangat senang dengan adanya penelitian ini.
Ketua tim peneliti, Hiromitsu Nakauchi dari University of Tokyo ingin
menanam chimeric embrio yang dibuat dari telur babi dan sel induced
pluripotent stem (iPS) manusia, ke dalam rahim babi, pada percobaan yang
diusulkan. Stem sel adalah sel-sel bayi yang bisa tumbuh menjadi semua
bagian tubuh.
Dilihat dari sisi agama sangat kontroversial ketika sel induk itu
diambil dari embrio manusia karena bersifat menghancurkan. Shinya
Yamanaka dari University of Tokyo, sampai pada tahun 2006, telah
berhasil membuat sel induk dari kulit.
Sel iPS memiliki karakter yang hampir sama dengan sel-sel induk
embrio, dimana mampu berkembang menjadi sel apapun selama sumber
bahannya telah tersedia di dalam tubuh.
Nakauchi mengungkapkan bahwa “Kita akan lihat hasilnya, jika
berhasil, maka percobaan ini dikaji hanya dalam waktu kurang dari lima
tahun.”Nakauchi dan timnya juga telah behasil mengubah secara genetik
seekor babi putih sehingga tidak mengembangkan pankreas sendiri,
melainkan untuk menghasilkan pankreas babi hitam.
Nakauchi menambahkan, “Babi memiliki organ yang mirip dengan manusia,
baik dari segi ukuran dan bentuk.Kami juga sudah lama memanfaatkan babi
untuk mengobati penyakit manusia.Insulin bagi telah digunakan untuk
mengobati penderita diabetes sedangkan katub jantung babi dan
pankreasnya telah berhasil ditranspantasikan ke manusia. Jadi organ
tubuh babi dianggap bisa diterima tubuh manusia.”
Post a Comment
Post a Comment