Perkembangan dunia fashion yang semakin pesat kian membuat orang terlena
untuk selalu mengikuti tren yang ada tanpa mengindahkan masalah
kesehatan yang turut menyertainya.
Sekilas tidak ada hubungan antara tren berbusana dengan kesehatan.
Namun, baru-baru ini sebuah studi menemukan bahwa wanita yang kerap
menggunakan celana ketat (fashion yang sedang tren saat ini) berisiko
mengalami gangguan kesehatan, terutama pada bagian bawah perut hingga
ujung kaki.
Berikut beberapa risiko kesehatan yang akan dihadapi para wanita pengguna celana ketat seperti dikutip Genius Beauty.
Iritasi Kulit
Menggunakan celana dengan bahan kain yang tidak sesuai dengan kesehatan
kulit dapat merusak kesehatan kulit. Apalagi jika celana tersebut
terlalu ketat. Gesekan antara kain dan kulit dapat mengakibatkan
iritasi. Jika kulit mengalamai iritasi maka bisa menjadi jalan masuk
berbagai jenis kuman.
Kandidiasis Vulvovaginal
Kandidiasis adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh jamur Candida.
Gejalanya bisa berupa rasa seperti terbakar, gatal dan menyengat di
dalam Vgna. Kadang-kadang terasa sakit pada saat buang air kecil.
Pada tingkat lanjut akan muncul bercak merah dan bengkak pada Vgna. Ini
adalah masalah kesehatan yang merusak tubuh dan saraf. Jumlah
penderitanya lebih banyak ditemukan pada wanita yang gemar memakai
celana ketat.
Paresthesia
Biasa juga disebut dengan Meralgia paresthetica merupakan gangguan saraf
dari tulang belakang menuju paha yang dapat menyebabkan kesemutan,
nyeri hingga mati rasa pada paha, pinggul, dan kaki secara keseluruhan.
Mengurangi Kesuburan
Hasil penelitian yang dilakukan di Inggris menemukan bahwa endometriosis
(gangguan kesuburan pada wanita) diduga terlalu sering mengenakan
celana ketat selama bertahun-tahun.
Menggunakan celana ketat akan memicu sel-sel endometrium (selaput lendir
rahim) untuk melarikan diri dari rongga rahim lalu berdiam di indung
telur, sehingga kesehatan reproduksi menjadi terganggu. Sirkulasi darah
yang buruk juga dapat mengakibatkan terjadinya varises.
Pakai celana ketat? think again, ladies!
sumber : http://id.she.yahoo.com/4-penyakit-incar...27426.html
Post a Comment
Post a Comment