Setiap
orang di dunia ini pasti memiliki tahi lalat. Setiap oarang rata-rata
memiliki sekitar 10 sampai 30 buah tahi lalat. Tahi lalat memang bukan
sesuatu yang berbahaya, namun pada beberapa kasus tahi lalat bisa sangat
berbahaya. Nah! Pertanyaanya adalah bagaimana munculnya tahi lalat
tersebut? Berikut serupedia mencoba mengulasnya.
Tahi lalat atau nevus pigmentosus merupakan pertumbuhan kulit yang
kecil, biasanya berwarna coklat tua atau hitam, kadang ada juga yang
merah ataupun kuning coklat. Benda itu berasal dari sel-sel penghasil
pigmen melanosit di kulit.
Tahi lalat yang banyak tersebar di seluruh permukaan kulit tubuh kita
juga seringkali digunakan para peramal untuk memprediksi karakter,
masalah cinta, kehidupan seks, dan masa depan seseorang. ”Letak tahi
lalat di perut sebelah kanan, menurut alam bawah sadar kami, adalah
seseorang dengan gairah seks yang tinggi, dan untuk itu, dia perlu orang
yang bisa menyeimbangi kemampuannya,” ujar seorang peramal maya
mengenai letak tahi lalat yang ada di perut sebelah kanan.
Tahi lalat, atau dalam bahasa ilmiahnya sering disebut nevi, bukan hanya
sesuatu yang manis dan menyenangkan, tetapi dia juga berpotensi untuk
menjadi ganas dan liar. Tahi lalat dengan gejala tertentu dapat
menyebabkan Melanoma maligna atau kanker kulit.
Munculnya tahi lalat pada manusia bukanlah proses yang dapat diduga dan
tidak sesederhana meletakkan butiran kecil di kulit.Tahi lalat
disebabkan oleh pertumbuhan dan perkembangan abnormal dari sel-sel
pigmen melanosit yang letaknya ada di bawah kulit di bagian yang lebih
dalam.
Keabnormalan ini tidak perlu ditakuti karena semua orang mengalaminya
dan itu adalah normal. Umumnya tahi lalat muncul pada masa anak-anak
hingga usia 20 tahun, tapi ada juga yang terbentuk selama proses
perkembangan janin yang disebut dengan congenital melanonev. Bahkan ada
pula yang baru tampak di usia 40 tahun.
Dalam perkembangannya, tahi lalat ini awalnya agak berwarna gelap dan
tampak datar, semakin kita dewasa dapat semakin membesar serta mempunyai
bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Kemudian menjadi menonjol dan
kadang ada yang ditumbuhi rambut.
Adapun bentuk tahi lalat itu ada yang oval, bulat, tidak simetris dan
macam-macam. Permukaan tahi lalat juga bervariasi, ada yang halus, ada
pula yang kasar. Jumlah tahi lalat tiap orang berkisar antar 10 sampai
40 unit, bahkan ada yang memiliki hingga 100-an tahi lalat.
Ternyata, orang yang sering berjemur di bawah terik matahari memunyai
kecenderungan memiliki lebih banyak tahi lalat. Pada wanita hamil,
selama proses kehamilannya berlangsung, tahi lalat dapat tumbuh membesar
serta bertambah gelap karena sel-sel pigmen memberikan respons terhadap
kadar hormon.
Selain itu, faktor bawaan, usia dan hormon dapat juga memunculkan tahi
lalat yang cukup besar, yang lebih dikenal dengan istilah ‘tompel’.
Tompel dapat mengganggu penampilan seseorang apalagi jika berada di
bagian wajah. Tahi lalat yang membesar itu biasanya juga diikuti keriput
pada usia di atas 50 tahun.
Kaganasan nevi harus diwaspadai jika ukurannya bertambah besar, warnanya
bertambah gelap atau tidak merata (tidak homogen), mengalami
peradangan, perubahan warna dalam bentuk bintik-bintik, bentuknya tidak
rata (tidak simetris), begitu juga dengan permukaannya, terjadi
pendarahan, luka terbuka, gatal, nyeri, terletak pada bagian tubuhyang
sering terbentur, tertekan, tergosok, atau tergores (seperti pada
tangan, siku, telapak kaki), kemudian juga tempatnya tersembunyi di
tempat yang tidak mudah dipantau (seperti di kulit kepala), atau juga
kulit kita sering terpapar sinar matahari.
Menurut dr. Warih Andan Puspitosari, tahi lalat dengan gejala seperti di
atas dapat berkembang menjadi tumor jinak atau kanker kulit (melanoma
maligna). Melanoma maligna adalah yang paling berbahaya karena cepat
menyebar melalui pembuluh darah, cepatberkembang biak di alat vital dan
cepat pula menimbulkan kematian. Maka jika kita sudah mengenali adanya
tanda-tanda seperti di atas, yang kemungkinan masih ditemukan di stadium
awal dan secepatnya diobati, insya Allah bisa sembuh total. Kemudian
jika masih ragu, sebaiknya langsung memeriksakan diri ke dokter kulit,
apakah tahi lalat tersebut perlu diangkat (tentunya dengan operasi) atau
tidak.
Terakhir, jika ada perubahan bentuk pada tahi lalat, secepatnya
periksakan diri ke dokter kulit sehingga penanganan dini dapat segera
dilakukan. Selamat menjaga kesehatan kulit Anda, semoga tahi lalat anda
dapat ditangani lebih dini.
http://www.jurukunci.net
Post a Comment
Post a Comment