Memulai perjalanannya pada tahun
2009, The Hangover yang diarahkan
oleh Todd Phillips (Old School, 2003) mampu meraih sukses luar biasa berkat
keberanian Phillips dan duo penulis naskah, Jon Lucas dan Scott Moore, dalam
menghadirkan deretan guyonan yang melabrak berbagai pakem komedi dewasa
tradisional Hollywood. Tidak hanya film tersebut mampu meraih kesuksesan secara
kritikal serta pendapatan komersial sebesar lebih dari US$450 juta – dari biaya
produksi hanya sebesar US$35 juta!, The Hangover juga berhasil
membawa ketiga nama pemeran utamanya, Bradley Cooper, Zach Galifianakis serta
Ed Helms, ke jajaran aktor papan atas Hollywood. Kesuksesan tersebut berlanjut
dengan The Hangover Part II (2011),
yang berhasil meraih pendapatan komersial sebesar lebih dari US$581 juta
meskipun gagal untuk kembali mencuri hati para kritikus film dunia akibat jalan
cerita yang dinilai terlalu familiar dan dieksekusi dengan penggalian yang
begitu dangkal.
Dan sekarang… The Wolfpack is
back for one last time! Dalam The Hangover Part III, yang direncanakan
akan menjadi bagian penutup dari franchise yang telah mengumpulkan
total pendapatan sebesar lebih dari US$1.25 miliar ini, The Wolfpack kembali ke
Las Vegas untuk, tentu saja, menimbulkan berbagai kekacauan dengan
mengatasnamakan rasa persahabatan dan bersenang-senang. Jangan khawatir… untuk
Anda yang mengira bahwa bagian ketiga ini masih akan memanfaatkan premis yang
sama dengan dua seri sebelumnya, Phillips, yang juga bertugas sebagai penulis
naskah bersama dengan Craig Mazin, sepertinya telah belajar cukup banyak dari
kesalahannya di seri yang lalu. Tentu, The Hangover Part III masih
menghadirkan deretan guyonan bodoh yang telah menjadi ciri khas bagi franchise ini.
Namun dengan alur cerita yang cukup segar plus chemistry ketiga
pemeran utamanya yang telah berjalan begitu erat, The Hangover Part III mampu
menjelma menjadi sebuah sajian hiburan yang begitu memuaskan.
Dibuka dengan adegan yang
terkesan sebagai parodi bagi film The Shawshank Redemption (1994) –
dengan melibatkan karakter Leslie Chow (Ken Jeong) di dalamnya, The
Hangover Part III menempatkan jalan ceritanya pada linimasa dua tahun
setelah berbagai kejadian yang terjadi di seri sebelumnya. Kini, masing-masing
dari anggota The Wolfpack, Phil Wenneck (Cooper), Stuart Price (Helms), Alan
Garner (Galifianakis) dan Doug Billings (Justin Bartha), telah memutuskan untuk
menginggalkan kehidupan mereka yang selalu diisi dengan berbagai kekacauan
serta berusaha untuk hidup dengan tenang… dan normal layaknya kebanyakan
manusia lainnya. Sayangnya, usai kematian sang ayah, Sid (Jeffrey Tambor),
kondisi kejiwaan Alan menjadi menurun dengan dirinya terus-menerus melakukan
berbagai perbuatan yang membahayakan. Tidak tega melihat Alan, Doug bersama
dengan istrinya, Tracy (Sasha Barrese), akhirnya mengumpulkan seluruh anggota
The Wolfpack serta teman-teman terdekat Alan untuk melakukan intervensi dan
membujuknya agar mau masuk ke sebuah fasilitas rehabilitasi jiwa di Arizona.
Walau awalnya menolak, namun
melihat kesempatan tersebut dapat ia manfaatkan untuk bertemu dan berkumpul
kembali dengan ketiga sahabat akrabnya, Alan lalu menyetujui untuk melakukan
perjalanan tersebut. Well… tentu saja, masalah kemudian akan datang di
tengah-tengah perjalanan mereka: mobil yang dikendarai keempatnya ditabrak oleh
seorang pimpinan mafia, Marshall (John Goodman). Marshall memberitahu bahwa
Leslie Chow telah mencuri harta emas yang ia miliki dan karena Alan adalah
satu-satunya orang yang masih berhubungan dengan Leslie, maka Marshall meminta
Alan untuk segera menghubungi Leslie dan merebut kembali emas yang telah ia
curi. Marshall lalu menculik Doug dan memberikan waktu tiga hari bagi Alan dan
teman-temannya untuk mencari keberadaan Leslie… atau ia akan membunuh Doug.
Keunggulan dari The Hangover
Part III jika dibandingkan dengan dua seri sebelumnya – selain perbedaan
premis ceritanya, tentu saja – adalah film ini lebih terkesan sebagai sebuah
usaha untuk menghadirkan cerita mengenai perjalanan yang dilakukan beberapa
karakter namun kemudian berjalan dengan buruk daripada sebagai sebuah usaha
untuk menghadirkan deretan guyonan-guyonan bodoh nan kasar. Jangan salah. Jenis
guyonan tersebut masih dapat ditemukan pada beberapa sudut penceritaan The
Hangover Part III namun Todd Phillips dan Craig Mazin mampu menyajikannya
sebagai bagian dari sebuah kesatuan cerita daripada sebagai sajian utama dari
jalan cerita The Hangover Part III. Divisi penulisan cerita sendiri
bukannya hadir tanpa masalah. Memerlukan beberapa saat untuk jalan cerita The
Hangover Part III untuk dapat benar-benar bergerak maju dan tampil
dinamis. Namun, ketika para karakter telah mendapatkan ruang pergerakan
masing-masing, jalan cerita film ini kemudian berhasil melaju dengan ritme
penceritaan yang cepat dan lugas hingga masa akhir penceritaannya.
Bagian terunggul dari The
Hangover Part III sendiri jelas muncul dari penampilan para jajaran pemerannya.
Setelah empat tahun bersama dalam franchise ini, Bradley Cooper, Zach
Galifianakis dan Ed Helmsjelas terlihat begitu menikmati kehadiran satu sama
lain dalam masa-masa proses produksi film ini. Chemistry yang
dihadirkan oleh ketiga aktor tersebut benar-benar kuat dan sangat meyakinkan.
Jika Galifianakis masih tampil dengan standar karakter yang telah ditetapkan
untuknya semenjak awal franchise ini lahir, maka Cooper dan Helms
mampu terlihat begitu bebas dalam menginterpretasikan karakter yang mereka
perankan. Pun begitu, ketiga aktor tersebut berhasil tampil kuat, baik dalam
menghadirkan sisi drama maupun tampil gila dalam menghadirkan guyonan yang
disediakan oleh naskah cerita film ini.
Juga yang mendapatkan
pengembangan yang lebih baik adalah karakter-karakter pendukung yang dihadirkan
Phillips dan Mazin. Karakter Leslie Chow yang diperankan oleh Ken Jeong mungkin
mendapatkan porsi penceritaan yang lebih besar. Namun, Phillips dan Mazin mampu
mengeksplorasi karakter tersebut dengan lebih baik sehingga jauh dari kesan
mengesalkan – seperti kesan yang dihadirkan pada seri sebelumnya. The
Hangover Part III juga menghadirkan love interest yang sangat
menarik untuk karakter Alan Garner yang diperankan oleh aktris Melissa
McCarthy. Dukungan tampilan lain dari John Goodman, Justin Bartha, Heather
Graham serta Mike Epps semakin memperkuat kualitas departemen akting film ini.
So… yah… this is the
end. The Hangover memang tidak pernah dikenal sebagai sebuah komedi
yang cerdas dalam menghantarkan guyonan maupun jalan ceritanya. Namun dalam The
Hangover Part III, Todd Phillips sepertinya ingin mengingatkan sekali lagi
kepada dunia mengenai berbagai elemen yang dahulu mampu membuat mereka jatuh
cinta pada franchise ini: guyonan bodoh nan kasar yang terpadu dengan
sangat baik dalam kisah persahabatan yang terjalin antara karakter-karakternya. And
it works. Terima kasih atas usaha Phillips dan Craig Mazin untuk menghadirkan
jalan cerita yang lebih lugas serta chemistry para pemeran film ini
yang telah terjalin semakin kuat, The Hangover Part IIIberhasil tampil
begitu menghibur di setiap perjalanan durasi ceritanya. Akankah banyak orang
merindukan kehadiran The Wolfpack di masa yang akan datang? Mungkin tidak.
Namun The Hangover Part III berhasil menjadi sebuah sajian perpisahan
yang cukup memuaskan.
sumber : http://amiratthemovies.wordpress.com/
Post a Comment
Post a Comment