Siapa yang tidak tahu dengan undur-undur? Di mancanegara, hewan ini disebut antlion (singa semut), karena kebiasaan larvanya yang berjalan mundur saat menggali sarang untuk menjebak semut dan secara ganas memakannya jika ada semut terperosok ke dalam lubang jebakannya. Rupanya, undur-undur yang termasuk anggota famili Myrmeleontidae ini ampuh untuk mengatasi burung yang macet bunyi, khususnya branjangan, membuat anggung perkutut makin merdu, dan tentu saja bisa dimanfaatkan untuk pengobatan pada manusia.
Sayangnya saat ini undur-undur agak sulit didapatkan, apalagi di kota besar yang padat pemukiman. Namun di beberapa kota besar seperti Jakarta, ada beberapa tempat di mana kita bisa membelinya, seperti di Jalan Yos Sudarso (dekat bangjo Polres Jakarta Utara).
Di sana banyak penjual undur-undur. Hewan ini dimasukkan dalam nampan yang berisi gundukan batu dan debu. Disediakan juga sendok plastik untuk mengais undur-undur. Harganya bisa mencapai Rp 1.000 hingga Rp 1500 per ekor.
Obat stres untuk branjangan macet
Khasiat undur-undur untuk mengatasi stres pada burung branjangan yang macet bunyi pernah ditulis Om Kicau (bisa buka disini). Caranya, tumbuklah batu bata hingga halus, lalu dicampur dengan BirdMineral. Masukkan tumbukan batu bata yang sudah dicampur BirdMineral ke dalam sangkar branjangan.
Selanjutnya, masukkan 10-15 undur-undur yang masih hidup, yang nantinya akan bersarang dalam tumbukan batu bata dan menjadi hiburan tersendiri bagi branjangan. Burung pun akan mengejar undur-undur untuk dimakan.
Meningkatkan kualitas anggung burung perkutut
Beberapa penggemar perkutut di daerah Cirebon dan sekitarnya sering memberikan undur-undur kepada burung kelangenannya. Caranya, undur-undur dilolohkan langsung ke mulut burung. Cara seperti ini pun pernah dilakukan Suganda (45), warga Cirebon yang juga penggemar perkutut, seperti yang ditulisnya dalam sebuah artikel di kompas online.
Menurut Suganda, undur-undur bisa membuat suara perkutut menjadi lebih merdu. Tak hanya itu, undur-undur juga bisa meningkatkan stamina burung sehingga tidak mudah terkena penyakit. Saya pribadi belum mengetahui secara pasti dampak positif maupun negatif dari pemberian undur-undur hidup terhadap burung perkutut. Jadi, silakan berkonsultasi dulu dengan pakarnya.
Mengandung asam lemak omega-3 tinggi
Undur-undur terdiri atas dua jenis yang hidup di tempat berbeda. Yang satu hidup di darat, sebagaimana undur-undur yang dimaksud dalam penjelasan sebelumnya. Yang satu lagi hidup di laut (undur-undur laut).
Keduanya memiliki khasiat yang sama dan mengandung asam lemak omega-3 (EPA dan DHA) yang tinggi. Hasil penelitian mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, yakni Dindin Hidayatul Mursyidin, Salahuddin Muhammad, Dian Pribadi Perkasa, Sekendriana, dan Prabowo, menunjukkan bahwa undur-undur laut mengandung lemak total 17,22-21,56 persen.
Adapun kandungan EPA dan DHA sekitar 7,75-14,48 persen lebih tinggi daripada jenis crustacea lain seperti udang, lobster, dan beberapa jenis kepiting. Jika dirinci, maka kandungan EPA sekitar 6,41-8,43 %, lebih tinggi daripada DHA yang hanya 1,34 – 6,57 %.
Penelitian kelima mahasiswa ini telah dipresentasikan dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) di Surakarta. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, undur-undur bisa dikonsumsi langsung (dalam bentuk hidup). Namun diperlukan penelitian lebih lanjut tentang kandungan gizi yang lain, seperti mineral atau protein. Juga mengenai senyawa yang merugikan seperti logam berat dan racun.
Semoga bermanfaat.
sumber : http://omkicau.com/
Post a Comment
Post a Comment