Pada dasarnya peawatan cendet bergantung pada karakter bawaan dan kebiasaan dari pentet itu sendiri sebelumnya . Maka perlu sekali di carikan informasi mengenai perawatan serta kebiasaan sebelumnya .
Permasalahan yang biasa terjadi adalah :
- Pentet yang kurang gacor tapi jinak
Masalah burung yang satu ini rawatannya cukup menjadi pakem , dan apabila belum maksimal mungkin perlu di lihat apakah bulu pada kondisi hampir mabung ataukah masih baru . Apabila sudah tua dan hampir mabung , mungkin itu gejala akan mabung .
Tetapi seandainya bulu masih 'gres' ada baiknya untuk mencoba memandikan 2 hari sekali untuk menaikkan birahinya . kemungkina lain adalah bisa di test dengan di dekatkan dengan pentet yang lain , apakah masih mau gacor berbunyi , karena pada jenis pentet yang "tempur" baru akan gacor kalau di dekatkan dengan lawan . Jadi kesehariannya tidak akan terlalu banyak berkicau .
Jikalau mempunyai pentet yang telalu giras , pemberian Extra Fooding seperti jangkrik dan ulat hongkong coba di turunkan porsinya . Kroto berikan 1 sendok makan . Memandikan sesering mungkin karena cara cara ini akan menurunkan kegirasan burung tersebut . Selain itu kegirasan bisa juga di sebabkan oleh Si burung mengalami "Stres" . Bisa jadi takut terhadap topi , sepeda motor , warna warni dsb tentunya hal ini harus benar benar bisa di amati .
Untuk menguji apakah burung tersebut stres atau tidak , bisa di lakukan test dengan mendekatkan atau mengadu si pentet dengan burung sejenis . Apabila burung tersebut mau berbunyi berarti tidak mengalami stress , tetapi bila si pentet tidak berbunyi muter muter maka anda patut curiga bahwa si pentet sedang mengalami stres .
Dengan keadaan seperti ini sesering mungkin si burung di mandikan misalkan pagi - sore setiap harinya buka kerodong dan berilah makan Extra Fooding ( EF ) dengan tangan anda langsung . Pentet galak/takut biasanya di sebabkan oleh trauma dan birahi .
Kebiasaan salto pada pentet adalah kebiasaan yang sudah menjadi ciri khas dari burung ini sendiri , kebiasaan ini tdak perlu terlalu dirisaukan asalkan si pentet bersuara dengan berbagai macam variasi dan pada saat salto tidak membuat suara kicauannya berhenti maka biarkan saja , terkecuali pada saat bersuara dengan salto kemudian berhenti alangakah baiknya jika kebiasaan in anda kurangi dengan menambah kayu tangkringan di sangkar sehngga mengurangi ruang gerak si pentet untuk melakukan salto tadi .
sumber : http://rahman-fitri.blogspot.com/
Post a Comment
Post a Comment