World War Z di mana Z adalah
kepanjangan dari Zombie merupakan sebuah film yang dibuat berdasarkan
novel berjudul sama. Novel tersebut dirilis pada tahun 2006 hasil buah tangan
Max Brooks yang terinspirasi oleh novel berjudul The Good War, sebuah
novel yang berkisah tentang perang dunia kedua. Kali ini Max membuatnya sebagai
perang dunia melawan Zombi. Sebenarnya Max sudah membuat buku mengenai Zombi
pada tahun 2003 dengan judul The Zombie Survival Guide maka
seharusnya Brad Pitt yang merupakan produser membuatnya sebagai film terlebih
dahulu. Justru sebaliknya The Zombie Survival Guide akan dibuat tahun
depan.
Gerry Lane (Brad Pitt) beserta
istri dan kedua anaknya perempuan sedang mengalami kemacetan yang panjang
seperti layaknya suasana lalu lintas di kota besar Amerika. Namun ada yang
sedikit beda hari itu yaitu banyaknya helikopter yang lalu lalang. Benar saja
selang beberapa waktu terdengar kegaduhan dan teriakan orang-orang serta
ledakan. Gerry dan keluarganya berusaha melarikan diri dan menyelamatkan diri
dari musibah yang tidak diketahui penyebabnya. Dengan instingnya sebagai mantan
anggota PBB yang pernah bertugas di daerah konflik maka dia berhasil mengetahui
keadaan tersebut diakibatkan oleh Zombi. Zombi akan menggigit manusia dan dalam
waktu 10 detik maka korban tersebut akan berubah menjadi Zombi baru. Hal
tersebut terjadi secara terus-menerus sehingga menghasilkan Zombi-Zombi baru.
Gerry mendapat tugas baru dari
mantan atasannya dengan imbalan keluarganya akan ditampung di kapal perang yang
sekaligus sebagai tempat penampungan untuk orang-orang yang terpilih atau
orang-orang penting. Tugasnya yaitu mendampingi dokter muda ahli virus mencari
obat di Korea. Sayangnya pesawat kehabisan bensin dan mendarat disebuah
pangkalan udara untuk mengisi bensin. Sayangnya sang dokter ceroboh dan
kepleset sehingga pistol yang dibawanya menembak dirinya sendiri dan akhirnya
tewas. Karena sudah tidak ada lagi yang bisa dikerjakan, Gerry berusaha
mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya tentang Zombi. Alhasil didapat
informasi mengenai seseorang di Israel, berangkatlah mereka ke sana. Israel
ternyata sudah memprediksi akan adanya Zombi sehingga dibangunlah tembok
sebagai benteng mengelilingi negara tersebut. Tak disangka ternyata Zombi dapat
memanjat tembok dan berhasil masuk ke Isarel dan mengakibatkan kehancuran.
Gerry ditemani oleh Segen
(Daniella Kertesz) seorang wanita tentara Israel berhasil lolos dengan
menumpang pesawat penumpang umum. Ternyata ada Zombie yang menyusup di dalam
pesawat terbang sehingga terjadi kekacauan diudara. Gerry memutuskan untuk
mengebom mereka dengan resiko pesawat hancur dan jatuh ke bumi. Untunglah Gerry
dan Segen selamat serta bisa mencapai ke sebuah gedung pusat penelitian PBB.
Gerry mempunyai ide bagaimana
kalau menggunakan virus untuk melawan virus sebagai kamuflase. Artinya virus
tidak akan menyerang sebuah inang yang sudah tercemar virus. Sebelumnya dia
mengamati bahwa ada orang-orang yang tidak diserang oleh Zombi yaitu orang yang
sakit atau lemah. Hal itu masih mempunyai kendala karena siapa yang mau jadi
bahan percobaan yang harus berhadapan dengan Zombi langsung. Kendala lain yaitu
botol-botol virus disimpan di gedung sebelah yang berisi Zombi. Mau tak mau
harus mengambil botol tersebut. Gerry berhasil menemukan ruangan penyimpan
botol-botol virus. Sayangnya Gerry terjebak dalam ruangan karena ada Zombi yang
sudah menunggu di pintu keluar.
Gerry memutuskan dirinya sendiri
sebagai kelinci percobaan dengan menyuntikkan virus sehingga dirinya menjadi
sakit. Benar, Zombi tidak bisa mendeteksi keberadaan Gerry. Percobaan berhasil.
Akhirnya PBB memproduksi vaksin-vaksin itu yang digunakan sebagai kamuflase
tetapi bukan sebagai obat untuk menyembuhkan Zombi. Vaksin-vaksin digunakan
oleh manusia yang masih hidup untuk mempertahankan diri atau untuk melawan
Zombi.
Bagi penonton yang suka film
tentang Zombi atau mayat hidup, jangan berharap Zombi disini sama dengan yang
pernah anda tonton sebelumnya. Jauhkanlah bayangan anda dengan tubuh berlumuran
darah, wajah seram, memakan daging manusia, pakaian compang-camping dan haus
darah serta berjalan dengan langkah tertatih-tatih. Ini adalah sebuah paradigma
baru. Zombi di sini digambarkan dengan wajah yang tidak seram, pakaian juga
normal, tidak memakan daging, tidak haus darah dan cenderung hanya
menggigit saja, bisa berlari cepat serta memanjat dinding. Zombi juga menjadi
aktif bila mendengar suara, bukannya bau daging yang membuatnya mengejar
manusia.
Film ini berbeda dengan novelnya
sendiri. Dalam novelnya alur cerita berisi kesaksian dari orang yang pernah
mengalami dari berbagai Negara setelah 10 tahun serangan Zombi. Sedangkan dalam
filmnya cerita dimulai dengan serangan Zombi itu sendiri saat ini, bukan 10
tahun kemudian. Film ini disajikan dengan ketegangan sejak awal sampai akhir.
Sifat ketegangan yang ditampilkan bukanlah horor atau misteri malam tetapi
sebuah ketegangan thriller yang berpacu dengan waktu.
Special efek yang digunakan cukup
lumayan dalam menghadirkan ribuan Zombie yang tumplek blek dan
memanjat tembok atau gedung bertingkat. Penampakan pesawat terbang dengan
manusia yang berhamburan keluar cukup membuat penonton bertahan napas dengan
pikiran kapan ketegangan ini bisa berakhir.
Secara umum penampilan semua
pemainnya lumayan. Hanya saja sang sutradara berusaha menyampaikan cerita
tentang emosional keluarga dan keterikatannya kurang maksimal. Ada beberapa hal
yang menjadi pertanyaan seperti misalnya kenapa Zombi bisa bekerja sama
memanjat tembok. Kenapa Zombi tidak memangsa korbannya melainkan menggigit saja
lalu meninggalkannya. Sebagai sebuah tontonan film ini cukup lumayan.
http://review-filmku.blogspot.com/
Post a Comment
Post a Comment