Boneka tangan memang sudah jauh lebih berkurang jumlahnya jika dibandingkan dulu pada tahun 90an. Boneka yang biasanya menjadi alat bantu untuk mendongeng ini kini hanya diproduksi secara terbatas dan dengan harga yang mahal.
Namun, Rd.Grace Anata Irlanari, atau yang sering disapa Grace ini mencoba untuk kembali menghidupkan budaya mendongeng dengan boneka tangan lewat situsnya Bonekatangan.com. "Ide mulanya membuat situs belanja itu memang muncul ketika saya mendapat pendidikan tentang ke-TK an tahun 2006, kemudian ketika diangkat menjadi pengajar di yayasan, saya melihat media pembelajaran boneka tangan untuk anak memang masih sangat minim, padahal boneka tangan sebagai alat untuk bercerita, mendongeng, di mana anak sangat suka sekali dengan kegiatan tersebut. Boneka tangan yang saya lihat masih sangat sedikit modelnya kemudian harganya masih mahal. Oleh karena itu, saya terinspirasi untuk membuat boneka tangan dengan model yang sangat variatif dan harga yang terjangkau", jelas Dosen PGTK Yayasan Beribu ini.
Grace sehari-harinya selain sibuk mengajar juga meluangkan waktu untuk memproduksi sendiri boneka-boneka rancangannya. "Saya memang dari sekolah suka kerajinan, buat-buat boneka sendiri. Saya mulai buat boneka tangan tahun 2008, bekerja sama dengan produsen boneka dekat rumah. Dulu saya termasuk aktif sekali hingga kuliah juga, tapi sesudah menikah dan punya anak, pasti akan terbentur kewajiban, dan lain-lain. Saya ingin sekali mengajak ibu-ibu rumah tangga, yang punya anak, jangan jadi alasan untuk berhenti berkreasi", kata wanita kelahiran Bandung ini.
Grace masih memiliki cita-cita untuk memiliki tempat khusus untuk memasarkan lebih banyak boneka-boneka tangan buatannya. "Saya ingin punya ruko offline sendiri, di mana lengkap dengan fasilitas pelatihan mendongengnya, musik juga, sehingga keinginan saya untuk turut dalam pendidikan anak indonesia walau di belakang layar bisa lebih baik lagi, mungkin nanti ujungnya ke omzet tapi biar itu mengikuti saja", ungkapnya.
Namun, Rd.Grace Anata Irlanari, atau yang sering disapa Grace ini mencoba untuk kembali menghidupkan budaya mendongeng dengan boneka tangan lewat situsnya Bonekatangan.com. "Ide mulanya membuat situs belanja itu memang muncul ketika saya mendapat pendidikan tentang ke-TK an tahun 2006, kemudian ketika diangkat menjadi pengajar di yayasan, saya melihat media pembelajaran boneka tangan untuk anak memang masih sangat minim, padahal boneka tangan sebagai alat untuk bercerita, mendongeng, di mana anak sangat suka sekali dengan kegiatan tersebut. Boneka tangan yang saya lihat masih sangat sedikit modelnya kemudian harganya masih mahal. Oleh karena itu, saya terinspirasi untuk membuat boneka tangan dengan model yang sangat variatif dan harga yang terjangkau", jelas Dosen PGTK Yayasan Beribu ini.
Grace sehari-harinya selain sibuk mengajar juga meluangkan waktu untuk memproduksi sendiri boneka-boneka rancangannya. "Saya memang dari sekolah suka kerajinan, buat-buat boneka sendiri. Saya mulai buat boneka tangan tahun 2008, bekerja sama dengan produsen boneka dekat rumah. Dulu saya termasuk aktif sekali hingga kuliah juga, tapi sesudah menikah dan punya anak, pasti akan terbentur kewajiban, dan lain-lain. Saya ingin sekali mengajak ibu-ibu rumah tangga, yang punya anak, jangan jadi alasan untuk berhenti berkreasi", kata wanita kelahiran Bandung ini.
Grace masih memiliki cita-cita untuk memiliki tempat khusus untuk memasarkan lebih banyak boneka-boneka tangan buatannya. "Saya ingin punya ruko offline sendiri, di mana lengkap dengan fasilitas pelatihan mendongengnya, musik juga, sehingga keinginan saya untuk turut dalam pendidikan anak indonesia walau di belakang layar bisa lebih baik lagi, mungkin nanti ujungnya ke omzet tapi biar itu mengikuti saja", ungkapnya.
Post a Comment
Post a Comment