Pernahkah anda mencoba meneliti kode plastik (resin code) yang anda
gunakan? Ya, tentunya anda dapat melihat bahwa produk plastik memiliki
kode-kode tercetak di permukaannya (biasanya di bagian bawah) sebagai
tanda untuk membedakan penggunaan plastik tersebut dari plastik lainnya.
Dibuatnya kode ini akan sangat bermanfaat bagi para konsumen untuk tahu
seberapa aman produk plastik yang digunakan serta tindakan apa yang
boleh atau tidak boleh pada plastik dengan kode tertentu.
Kode yang tercetak umumya berupa angka di dalam tanda segitiga serta
huruf di bawahnya. Segitiga menunjukkan bahwa kemasan plastik tersebut
adalah produk daur ulang. Sementara angka dan huruf ini menunjukkan
jenis plastik penyusunnya. Hingga saat ini, ada tujuh kode pada kemasan
plastik yang biasa digunakan:
1. PETE atau PET
Plastik dengan kode ini berarti tersusun dari polyethylene
terephthalate. Kemasan dengan angka ini mengandung 30% PET. Umumnya
digunakan untuk botol plastik yang jernih/transparan/tembus pandang
seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman
lainnya. Botol-botol dengan bahan #1 dan #2 direkomendasikan hanya untuk
sekali pakai. Bahan ini juga tidak baik untuk menyimpan makanan serta
minuman panas, karena akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol
berpindah ke makanan atau minuman. Disarankan untuk segera membuang
botol yang sudah lama atau terlihat baret-baret.
2. HDPE
Bahan kemasan plastik ini tersusun oleh high sensity polyethylene
(HDPE). Bahan baku plastik ini aman karena tidak bereaksi terhadap
makanan atau minuman. Bahan ini lebih kuat, keras, buram, dan lebih
tahan terhadap suhu tinggi sehingga biasa dipakai pada botol susu
berwama putih susu, tupperware, galon air minum, dan kursi lipat. Meski
begitu, kemasan ini juga tidak untuk dipakai berulangkali. Sebab senyawa
antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu dan itu berbahaya bagi
kesehatan kita.
3. V atau PVC
Polyvinyl chloride adalah plastik yang paling sulit didaur ulang.
Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan
botol-botol. Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik
pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan.
Kandungan DEHA mudah bermigrasi pada suhu 15 derajat celcius. Bahan ini
berbahaya dan sulit mengalami daur ulang. PVC berpotensi berbahaya untuk
ginjal, hati dan berat badan.
4. LDPE
Bahan ini terbuat dari low density polyethylene yang terbuat dari minyak
bumi. Sifatnya kuat, agak tembus cahaya, fleksibel, dan permukaannya
agak berlemak. Pada suhu di bawah 60 derajat celcius, sangat resisten
terhadap senyawa kimia. Meski punya daya proteksi terhadap uap, air
baik, akan tetapi kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen.
Barang dengan kode #4 bisa dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi
tetap baik untuk tempat makanan dan juga dapat di daur ulang dan baik
untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat.
5. PP
Kemasan ini terbuat dari polypropylene yang merupakan pilihan terbaik
untuk bahan plastik terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan
minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting
botol minum untuk bayi. Biasa ditemukan pada botol transparan tapi tidak
terlalu jernih atau berawan. Plastik jenis ini berkarakter lebih kuat,
ringan, dengan daya tembus uap yang rendah. Makanya plastik jenis ini
aman untuk kemasan makanan dan minuman, juga tahan terhadap lemak dan
stabil terhadap suhu tinggi. Cari simbol ini bila membeli barang
berbahan plastik.
6. PS
Ini adalah menandakan kemasan ini terbuat dari polystyrene (PS) atau
biasa disebut polimer aromatik. Saat bertemu dengan makanan atau
minuman, bahan ini dapat mengeluarkan bahan styrene. Bahan ini harus
dihindari karena berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon
estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, pertumbuhan
dan sistem saraf. Banyak dipakai dalam produk-produk elektronik sebagai
casing, kabinet dan komponen-komponen lainya. Peralatan rumah tangga
yang terbuat dari polistirena, a.l: sapu, sisir, baskom, gantungan baju,
ember.
7. Other
Artinya bahan ini tersusun selain dari enam bahan plastik yang
disebutkan di atas. Kandungannya antara lain styrene acrylonitrile
(SAN), acrylonitrile butadiene styrene (ABS), polycarbonate (PC) dan
nylon. Kandungan SAN biasa terdapat pada tempat makanan dan minuman
seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga,
komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan. Kandungan ABS
biasa untuk bahan mainan lego dan pipa. SAN dan ABS memiliki resistensi
tinggi terhadap reaksi kimia, kuat, dan tingkat kekerasannya dapat
ditingkatkan tapi aman. Adapun PC biasanya ada pada botol susu bayi,
gelas anak batita, botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan
dan minuman, termasuk kaleng susu formula. Kandungan PC berpotensi
merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma,
dan mengubah fungsi imunitas. Masih banyak sekali barang plastik yang
tidak mencantumkan simbol-simbol ini, terutama barang plastik buatan
lokal di Indonesia . Oleh karena itu, kalau anda ragu lebih baik tidak
membeli. Kalaupun barang bersimbol lebih mahal, harga tersebut lebih
berharga dibandingkan kesehatan keluarga kita. Pada akhirnya. Hindari
penggunaan plastik apapun di Microwave. Gunakan bahan keramik, gelas
atau pyrex sebagai gantinya.
Post a Comment
Post a Comment