Dalam salah satu kata ini ada jawaban yang dikamu cari...selamat mencari!!!
“Ilmu” Dalam Islam
Science dalam Islam lebih dimaknakan sebagai segala
pengetahuan yang terbukti kebenarannya secara ilmiah yang mampu mendekatkan
manusia kepada Allah SWT (revelation standard – kebenaran absolut).
Science dikenal luas dalam dunia konvensional adalah
segala ilmu yang memenuhi kaidah-kaidah metode ilmiah (human creation –
kebenaran relatif).
Perkembangan Keilmuan Islam
•
Periode Kenabian (s.d 13 H)
•
Periode Khulafaur Rasyidin
•
Periode Dinasti Bani Umayyah
•
Periode Dinasti Bani Abbasiyyah
Penyerangan Kaum Tartar (Jenghis Khan)
Definisi Konvensional
Ilmu yang mempelajari prilaku manusia dalam memenuhi kebutuhannya yang tak terbatas menggunakan faktor-faktor produksi yang terbatas.
Masalah utama ekonomi adalah kelangkaan (scarcity) dan pilihan (choices)
Needs, Wants & Factor of
Production
“Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan bathin.” (Lukman: 20)
“…Dan Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sumber-sumber kehidupan untuk keperluanmu…” (Al Hijr: 20)
“Dan bahwasanya Dia yang memberikan kekayaan dan kecukupan.” (An Najm: 48)
“Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna
akalnya, harta yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan…” (An Nisaa: 5)
“Dan sesungguhnya kecintaan kepada kebaikan (harta) manusia itu amat sangat”. (Al Aadiyaat: 8)
“Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh lagi kikir. Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah. Dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir”. (Al Ma’arij: 19-21)
“Katakanlah (Muhammad), sekiranya kamu menguasai perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya (perbendaharaan) itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya. Dan manusia itu memang sangat kikir”. (Al Isra’: 100)
“…Dan mereka menanyakan kepadamu (tentang) apa yang (harus) mereka infakkan. Katakanlah, kelebihan (dari apa yang diperlukan)…” (Al Baqarah: 219)
Memenuhi kebutuhan baik jasmani maupun ruhani sehingga mampu memaksimalkan fungsi kemanusiaannya sebagai hamba Allah
SWT untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat (falah).
Post a Comment
Post a Comment