Berbelanja ternyata ada aturan mainnya lho. Tidak percaya? Apaka Anda
pernah merasa ‘bersalah’ setelah membeli suatu barang? Bisa karena
warnanya tidak sesuai, harganya ternyata terlalu mahal, atau bahkan
barang yang kita beli terneyata sudah ada ‘kembaran’-nya di rumah. Apa
saja sih aturan main saat pergi berbelanja? Berikut ini tips yang layak
Anda pertimbangkan:
Jangan belanja ketika sedang marah
Karena Anda akan membeli barang sebagai pelampiasan emosi dan tanpa berpikir panjang.
Jangan belanja ketika sedang sedih atau bad mood
Anda tidak akan bisa berpikir jernih karena mood sedang tidak baik.
‘Adegan’ salah pilih lebih sering terjadi jika kita pergi berbelanja
dalam kondisi ini.
Jangan belanja hanya untuk menimbulkan kesan pada orang lain
Jika nilai seperti ini tumbuh dalam diri Anda, perlu diwaspadai. Bisa
jadi, ini menjadi benih dari ‘penyakit’ shopaholic. Salah satu ‘gejala’
penyimpangan ini adalah pergi berbelanja untuk mendapat pujian atau
kesan tertentu dari orang lain.
Jangan belanja ketika Anda sedang terkenang masa lalu
Meski kesannya sedikit sentimentil, tapi layak dipertimbangkan juga.
Anda tidak ingin lemari pakaian Anda menjadi ‘museum’ bukan?
Jangan membeli barang semata karena terpengaruh iklan
Kerja orang iklan memang membujuk. Semua terserah Anda — konsumen —
untuk terpengaruh iklan atau menggunakan akal sehat dengan meneliti
semua produk yang akan dibeli. Karena seringkali manfaat suatu produk
tak seindah yang diiklankan.
Jangan belanja untuk rekreasi
Banyak cara lain untuk berekreasi gratis lain seperti jalan-jalan di taman dan mengerjakan hobi.
Jangan menghabiskan waktu luang Anda di mal
Patuhilah daftar belanja yang telah Anda buat. Karena hal ini bisa ini
juga mengacaukan keuangan Anda. Tapi juga jangan khawatir dulu, karena JagatPost sudah pernah membahas tentang solusi boros belanja.
Jangan menjadikan mal sebagai tempat hiburan keluarga
Anda hanya akan menjadikan mereka bermental mal saat usia mereka masih sangat muda.
Jangan membawa anak kecil ketika belanja
Anda tentu tahu akan sangat merepotkan jika mereka mulai merengek
minta dibelikan sesuatu. Usia ideal untuk mengajari anak ‘sadar
kebutuhan’ adalah usia 6 tahun ke atas.
Post a Comment
Post a Comment