Seiring dalam perkembangan pertelevisian serta kebutuhan audience dalam
mengkonsumsi berita yang disajikan oleh stasiun TV berbeda-beda, ada
sebagian masyarakat yang hanya butuh berita yang dibacakan saja,
biasanya kelompok audiense ini para pejabat pemerintah, ibu rumah
tangga. Namun ada pula kelompok audiense yang sangat kritis membutuhkan
sisi lain dari berita yang disuguhkan oleh divisi pemberitaan sebuah
stasiun TV, rata-rata kelompok ini di dominasi oleh mahasiswa,
politikus, anggota dewan dan masyarakat kecil. karena itu sebuah stasiun
televisi membuat program pemberitaan yang berbeda, dari program yang
berbeda-beda itulah muncul beberapa profesi yang muncul :
* News-reader, yaitu orang yang berprofesi sebagai pembaca berita,
menjadi news reader merupakan profesi yang sangat enteng , karena dia
hanya membacakan lead berita yang sudah sudah disusun. Dalam dunia
modern, teknologi memungkinkan para jurnalis melakukan siaran langsung
dari lokasi kejadian, sehingga mengurangi peran utama sang pembaca
berita.
Contoh: para presenter MetroTV News Flash, presenter TV lokal
* News-caster, yaitu orang yang berprofesi sebagai pembaca berita,
tetapi juga ikut aktif dalam pencarian berita. dia mencari berita
sendiri, disusun sendiri, di-edit sendiri, trus dipresentasikan sendiri.
News Caster adalah orang yang menyiarkan program berita dan ia juga
bekerja sebagai jurnalis and ikut dalam peliputan berita atau produksi
berita, yakni aktif ikut serta dalam membuat naskah berita yang akan
dibacakannya. Istilah ini diperkenalkan di tahun 1980an untuk membedakan
jurnalis aktif dari pembaca berita, jenis presenter berita sebelumnya.
Contoh: Prita Laura atau Gadiza Fauzi, Meuthia Hafidz yang saat itu
masih aktif di Metro TV, Guruku Tina Talisa (sekarang Host Apa kabar
Indonesia Malam TV one) yang sebelumnya menjadi Wartawan Istana dan
menjadi news presenter Reportase Trans TV. Dan Andri hardiansyah yang
lebih dikenal dengan Ansdri Hasan news presenter PJTV(bandung local
television)
* News-anchor, yaitu orang yang berprofesi membaca berita, tapi dalam
acara tersebut dia juga memberikan improvisasi atau komentar pada berita
yang dibacakannya, selain itu dia juga menghandle live-interview dengan
format driven, atau ikut serta memberikan pelaporan langsung pada saat
berita tersebut. News-anchor juga kadang-kadang ikut dalam perumusan
script supaya script bisa disesuaikan dengan gaya pembawaan berita dia.
Jangkar berita atau news anchor, adalah jurnalis televisi atau radio
yang membawakan materi berita, dan sering terlibat memberikan
improvisasi komentar dalam siaran langsung. Istilah ini utamanya dipakai
di Amerika Serikat dan Kanada. Banyak news anchor terlibat dalam
penulisan dan/atau penyuntingan berita bagi program mereka sendiri. News
anchor juga mewawancara narasumber di studio atau memandu program
diskusi. Banyak juga yang menjadi komentator dalam berbagai program
berita.
Istilah anchor (juga anchorperson, anchorman, atau anchorwoman)
diperkenalkan oleh produser CBS News Don Hewitt. CBS pertama kali
memakainya pada 7 Juli 1952 untuk menjelaskan peran penyiar Walter
Cronkite pada saat Konvensi Nasional Partai Demokrat dan Republik.
Suatu dogma umum di masyarakat mempersamakan antara “berita” dan “media
berita” dengan “jurnalisme”, dan ini juga terbawa kepada para [news
anchors] dan juga — yang mengasosiasikan tokoh media dengan jurnalis —
serta menyisihkan para jurnalis atau wartawan media cetak. Dalam dunia
media massa saat ini dan konsolidasi, news anchor cenderung dipandang
masuk dunia infotainment dibanding masuk profesi jurnalisme. Namun ada
juga ukuran yang menyatakan — sejumlah news anchor nasional di Amerika
yang beperan sejak awal mula berita televisi umumnya memiliki latar
belakang pengalaman di media cetak. Sejak itu, berita televisi
berkembang menjadi suatu institusi terpandang, dan jurnalisme cetak dan
televisi bisa dilihat sebagai saling mengisi dan melengkapi.
Perbedaan lain antara wartawan cetak dengan reporter atau penyiar berita
televisi adalah kepribadian “manusiawi” atau human interest, yakni
posisi selebriti yang biasa diarahkan oleh kepentingan pemasaran atau
dasar demografi penonton untuk mendapatkan audience share. Biasanya
penyiar berita atau anchor juga menjadi figur media dan sering dianggap
sebagai selebriti. Stasiun televisi biasanya membutuhkan figur media ini
untuk mempromosikan produk siaran seperti program (berita pagi, majalah
berita televisi) dan juga promosi program lain disamping iklan.
Kritikus memandang anchor menjadi titik lemah pemberitaan, karena
terkadang mengurangi kredibilitas organisasi berita itu sendiri —jadi
menggerus standar jurnalistik melalui peran bisnis mereka.
Contoh: Yang paling jelas sih ya Dalton Tanonaka sama Kania
Sutisnawinata di Indonesia Now trus juga Randy Salim di Indonesia This
Morning. Bayu Sutiono sama Nova Rini di Liputan 6 Pagi juga bisa
dikategorikan seperti ini. Alvito d nova saat dia jadi Presenter kabar
TV One
Jika melihat beberapa TV swasta yang Rata-rata siaran beritanya
menggunakan News Anchor adalah TV One dan Metro TV, and PJTV also he….
sementara di station lain, didominasi oleh sistem reader. Hanya saja,
sampai saat ini jarang ketiga sistem di atas diterapkan secara 100%.
Tidak mudah untuk menjadi reporter News ataupun News Anchor. Hal yang
utama kalo kita pengen jadi Reporter atau News Anchor (khususnya) adalah
kita harus seorang News Junkie. Entah itu menjadi syarat mutlak atau
tidak, tapi kalo kita berada di dunia ini kita memang harus terus up
date terhadap berita-berita yang beredar.
Tidak mudah menjadi seorang News Anchor sedikit orang yang berpikir
bahwa wajah ganteng dan cantik bisa jadi seorang News Anchor. Padahal
Wawasan serta kecerdasan dalam menganalisis berita adalah syarat utama
yang harus dimiliki news anchor, setelah itu dipenuhi baru lah komposisi
wajah, kalo ada yang terlihat timpang sedikit saja itu sudah
mempengaruhi look di layar televisi. Yang pasti, bentuk muka oval sangat
dicari. Selain karena Good looking bentuk wajah inilah yang tidak
mengalami perubahan (camera face) baik in-Frame maupun Out-Frame.
Muncul pertanyaan, lalu bagai mana cara
mengembangkan wawasan serta menjadi News Anchor yang handal? Ada
beberapa cara yang bisa dilakukan :
1. Mempunyai News (jurnalis) Instinct yang kuat
2. Membaca, menganalisis serta menarik kesimpulan dari Issue yang sedang hangat.
3. tidak bersikap stereotif (cepat menyimpulkan )
4. Artikulasi harus diperhatikan (Tidak cadel dan tidak medok).
5. ekpresi harus menunjukkan percaya diri. Bahkan kalau bisa
mempengaruhi pemirsa dengan cara mengkerutkan dahi atau tatapan mata
yang tajam disesuaikan dengan berita yang disajikan, namun untuk
opening, closing, iklan serta Feature dibawakan dengan smilyng voice.
6. Memahami tentang kondisi Sosio cultural Coverage area Stasiun TV
7. Pahami isu luar negeri hal ini dimaksudkan agar News Anchor bisa
memproyeksikan issue luar negeri, menjadi issu lokal maupun nasional
8. Kemampuan analisis yang tajam, serta bersikap kritis pada saat
wawancara, maka hal ini bisa dilakukan dengan teknik wawancara devil
advocat
9. Memantapkan kembali motivasi untuk menjadi News Anchor.
Artikel ini merupakan terjemahan dari Wikipedi dan dikembangkan oleh Arif Sunanta
Post a Comment
Post a Comment