Kisah nyata ini terjadi di Jepang. Di Negeri Bunga
Sakura tersebut, sedang terjadi perubahan cuaca ekstrim. Badai salju
menerpa Jepang Utara beberapa hari. Di balik peristiwa tersebut,
sebuah peristiwa menyayat hati terjadi. Seorang ayah kehilangan nyawa
demi melindungi putrinya dari badai salju. Berita ini dilansir
Huffingtonpost.
Meninggal Dalam Kondisi Memeluk Sang Putri
Seorang nelayan bernama Mikio Okada berusia 53 tahun ditemukan tewas
membeku karena melindungi putrinya yang bernama Natsune. Sang ayah
melindungi putrinya yang masih berusia 9 tahun dari badai salju yang
sangat dingin. Saat badai salju dingin itu datang, Mikio dalam
perjalanan pulang ke rumah bersama Natsune. Insting melindungi membuat
Mikio melindungi putrinya terlebih dahulu.
Karena mereka berdua tidak kunjung sampai ke rumah, keluarga mereka
meminta bantuan tim penyelamat. Saat ditemukan, Mikio dinyatakan
meninggal dunia dan membeku dalam kondisi sedang memeluk putrinya.
Sementara itu, Natsune dalam kondisi sedang memakai jaket milik ayahnya.
The Japan Times melaporkan bahwa kondisi Natsune baik-baik saja
walaupun harus dirawat di rumah sakit. Saat berita ini diturunkan
Huffingtonpost, kondisi Natsune sudah lebih baik.
Menjadi Yatim Piatu
Dengan meninggalnya sang ayah, Natsune menjadi yatim piatu. Dua tahun
lalu ibunya meninggal, sehingga sosok ayahnya sangat berarti. Para
tetangga mengatakan bahwa Mikio adalah ayah yang sangat baik dan
penyayang. Nelayan itu rela terlambat bekerja demi bisa menikmati
sarapan bersama putrinya.
Yang lebih mengiris hati, Mikio meninggal tepat di Hari Anak Perempuan.
Di Jepang, perayaan ini sangat ditunggu-tunggu. Setiap rumah yang
memiliki anak perempuan akan menyusun boneka-boneka di dalam rumah.
Bahkan, Mikio sudah memesan kue untuk merayakan Hari Anak Perempuan
bersama putrinya.
Semoga kisah mengharukan ini menjadi gambaran bahwa sebanyak apapun
berita negatif tentang orang tua dan anak, masih banyak orang tua yang
bersedia kehilangan nyawa untuk melindungi buah hatinya.
Post a Comment
Post a Comment